Sejarah Perkembangan Fisiologi

Sejarah Perkembangan Fisiologi
Ilustrasi Sejarah Perkembangan Fisiologi (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Abstrak

Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang berlangsungnya sebuah sistem kehidupan.

Ilmu fisiologi ini mengkaji tentang mekanisme yang menggerakkan proses kehidupan, berhubungan dengan pengendalian dan proses terjadinya tatanan molekuler, seperti sistem kerja tubuh.

Ada dua jenis pendekatan fisiologi dalam rangka untuk mendeskripsikan fenomena dalam tubuh manusia, yaitu pendekatan mekanistik dan pendekatan teleologis. Ilmu fisiologi berkembang dan mengalami pembaruan sesuai dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli sejak zaman kuno sampai dengan abad ke-20. 

Pada zaman kuno dimana telah banyak dikenal berbagai pengetahuan tentang pembuluh darah dan organ di masa tersebut berdasarkan spekulasi dan tidak dibuktikan oleh riset.

Kemudian di abad ke-16 terjadi reformasi anatomi dan fisiologi Andreas Vesalius (1514-1564) yang memberikan kritik mengenai berbagai teori anatomi sebagaimana telah dijelaskan Galen mengenai kesalahan tentang fungsi dan struktur jantung, sehingga disebut master of dissecting anatomy.

Pada abad ke- 20 ahli biologi juga mengalami ketertarikan pada bagaimana organisme selain manusia melakukan fungsinya yang kemudian menimbulkan adanya fisiologi komparatif dan ekofisiologi. Pada beberapa tahun ini, fisiologi evolusi telah menjadi salah satu subdisiplin dari fisiologi.

Kata kunci: Sejarah Perkembangan Fisiologi  

Pendahuluan

Secara etimologis, fisiologi berasal dari bahasa Yunani Physis yang dapat diartikan fungsi atau kerja (berkaitan dengan suatu mekanisme). Logia sebaliknya dapat diartikan sebagai suatu ilmu, jadi fisiologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme fungsional setiap jaringan dan organ tubuh.

Secara epistemologis, fisiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi organ-organ makhluk hidup agar dapat menunjang kehidupan.

Pada hakikatnya fisiologi tidak dapat dipisahkan dari anatomi karena keduanya saling berkaitan. Dapat dikatakan jika fisiologi merupakan penjelasan fungsi-fungsi dari bagian anatomi (fungsi organ, sel maupun bagian lainnya) (Gerard and Bryan, 2009).

Pemahaman tentang bagian-bagian tubuh dan fungsinya didasarkan pada dua disiplin ilmu: anatomi dan fisiologi karena sulitnya memisahkan fungsi dan struktur, maka kedua ilmu tersebut dipelajari secara bersamaan.

Oleh karena itu, ketika mempelajari struktur kerangka manusia, maka juga membicarakan fungsinya. Fisiologi berupaya menjelaskan faktor fisik dan kimia yang terlibat dalam asal usul, perkembangan dan pergerakan kehidupan.

Dalam fisiologi manusia, dibahas terkait sel, jaringan, sistem organisme dalam tubuh serta pengantaran impuls (rangsangan) dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya (Irianto, 2014).

Ada dua jenis pendekatan fisiologi dalam rangka untuk mendeskripsikan fenomena dalam tubuh manusia, yaitu pendekatan mekanistik adalah pendekatan dalam mendeskripsikan fungsi tubuh makhluk hidup dan pendekatan teleologis yang merupakan tindakan memenuhi kebutuhan tubuh namun tidak memperhatikan hasil akhir yang dicapai dari proses tersebut.

Sehingga dapat dikatakan fokus pendekatan ini hanya pada alasan maupun tujuan suatu proses yang terjadi.

Pembahasan

Fisiologi atau ilmu faal adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang berlangsungnya sebuah sistem kehidupan.

Ilmu fisiologi ini mengkaji tentang mekanisme yang menggerakkan proses kehidupan, berhubungan dengan pengendalian dan proses terjadinya tatanan molekuler, seperti sistem kerja tubuh. Sejarah tentang perkembangan ilmu fisiologi dijelaskan sebagai berikut :

1. Fisiologi Kuno

Masa ini dimulai pada permulaan tahun 1600 SM, telah banyak dikenal berbagai pengetahuan tentang pembuluh darah dan organ di masa tersebut. Seperti Hipokrates yang merupakan ilmuwan di bidang kedokteran dengan karya fenomenalnya dari zaman Yunani kuno sampai saat ini.

Selain itu, sebagai dokter ahli di penghujung abad ke-6 SM, Hipokrates memahami mendalam mengenai otot, organ ginjal dan sistem kerangka manusia. Akan tetapi masih banyak karya beliau yang berdasarkan spekulasi dan tidak dibuktikan oleh riset.

Ilmu tentang anatomi serta fisiologi manusia pertama kali dikembangkan oleh Herophilos. Begitupun dengan ilmuwan Galen (abad ke-2 M) sangat penting dalam perkembangan anatomi kuno.

Berbagai pengetahuan telah dikumpulkan dari berbagai ilmuwan melalui pembedahan hewan hidup untuk memahami fungsi berbagai organ makhluk hidup.

2. Zaman Pertengahan

Vesalius di abad ke-16 berhasil menggambar anatomi dan fisiologi setelah sukses melakukan pembedahan pada korban hukum gantung. Sehingga Vesalius dapat menggambarkan perbedaan antara anatomi tubuh anjing dan manusia.

Setelah pembedahan yang dilakukan Vesalius, ditemukan banyak kesalahan dari karya Galen yang selalu menjadi pedoman utama di bidang kedokteran masa itu. Diungkapkan Vesalius bahwa dasar penelitian dari Galen adalah anatomi binatang, terutama anjing.

Walaupun begitu ajaran Galen masih banyak dipercaya. Diungkapkan juga oleh Vesalius mengenai kesalahan tentang fungsi dan struktur jantung sebagaimana diungkapkan Aristoteles.

Ajaran Aristoteles yang mengatakan jantung sebagai pusat syaraf ditentang melalui karya Vesalius yang terkenal tahun 1547 berjudul On the Fabric of the Human Body. Dikatakan bahwa sistem saraf dan otak sebagai pusat emosi dan pikiran, bertentangan dengan ajaran Aristoteles yang menyatakan pusat tubuh berada di jantung.

3. Zaman Sains Arab

Ketika masa kejayaan Islam, studi terkait anatomi dan fisiologi terus berkembang di tangan ilmuwan Muslim. Mereka bukan hanya mengkaji berbagai buku hasil terjemahan Yunani akan tetapi turut melakukan riset dan pengembangan dalam bidang fisiologi.

Seperti ilmuwan terkenal Abu Bakar Muhammad ibnu Zakariya Razi atau al-Razi (865 M925 M) yang menumbangkan teori Galen mengenai humorism. Beliau meragukan pernyataan Galen dalam teorinya di abad ke-10 M dan sebagai dokter pertama yang melakukan penolakan pada teori tersebut.

Al-Razi mengkritisi teori Galen yang disebutkan bahwa terdapat zat cair (humor) dalam tubuh sebanyak empat jenis yang mengatur suhu dan keseimbangan tubuh.

Namun teori itu dipatahkan dokter Muslim setelah melakukan riset dengan memasukkan ke dalam tubuh suatu cairan dengan suhu berbeda terhadap meningkat maupun menurunnya suhu tubuh, menyerupai suhu suatu cairan.

Kemudian disimpulkan Al-Razi bahwa panas tubuh dapat meningkat dari suhu alaminya apabila dimasukkan minuman hangat. Maka dapat dikatakan tubuh mampu merespon minuman yang masuk, bukan sekedar menyalurkan suhu semata.

Riset lebih lanjut dilakukan seorang dokter Muslim mengenai anatomi dan fisiologi yaitu Ibnu Nafis (1210 M-1288 M).

Beliau dapat menjelaskan peredaran darah pada manusia dengan tepat. Kemudian dikembangkan aliran Nafsian dalam rangka mematahkan berbagai ajaran kedokteran terdahulu dari Ibnu Sina maupun Galen yang merupakan dokter Yunani.

Dikatakan oleh Al-Nafis bahwa masih banyak kekeliruan dari teori yang dijelaskan dua dokter tersebut, termasuk mengenai tulang, denyut nadi, panca indera, otot, empedu dan berbagai anggota tubuh yang lain. Kemudian Al-Nafsi mampu menggambarkan sistem fisiologi yang beliau kembangkan tersebut.

4. Abad ke-14

Di Perancis dan Italia sudah dilakukan diseksi terhadap manusia untuk pertama kali. Kemudian dijelaskan pada publik di tahun 1315 oleh Mondino de Luzzi (1276-1326) untuk membenahi citra diseksi anatomi dan fisiologi.

5. Abad ke-15

Leonardo da Vinci (1452 – 1519) sudah mempelajari mengenai anatomi dan fisiologi. Kemudian dicetak gambaran anatomi tersebut di penghujung abad ke-15.

6. Abad ke-16

Terjadi reformasi anatomi dan fisiologi saat Andreas Vesalius (1514-1564) masyhur di Brussel sebagaimana tertulis pada bukunya “De Humani Corporis Fabrica” tahun 1543.

Sebagai dokter muda sekaligus profesor yang ada di Universitas Padua, Vesalius banyak memberikan kritik mengenai berbagai teori anatomi sebagaimana telah dijelaskan Galen, sehingga disebut master of dissecting anatomy.

7. Abad ke-17

Di bukunya berjudul “Exercitatio Anatomica de Motu Cordis et Sanguinis in Animalibus”, William Harvey (1578-1657) sudah menjelaskan fisiologi dari segi anatomi di tahun 1628. Sedangkan Marcello Malpighi (1628-1694) mempublikasikan mikroskopik anatomi perdana. Diantara para pakar anatomi dan fisiologi yang masyhur di zaman tersebut yakni Riolan, Casserio, Fabricius dan Thomas Bartholin.

8. Abad ke-18

Penjelasan mengenai penyakit anatomi telah dijelaskan Giovanni Battista Morgagni (1682-1771). Ahli anatomi yang terkenal saat itu ialah Albinus dan Winslow dan ahli anatomi komparativa ialah Buffon, Daubenton Vicquo, Azyr dan John Hunter telah meletakkan dasar-dasar anatomi gigi.

Museum Anatomi yang terkenal dirancang oleh William (1718- 1783) dan John Hunter (1728-1793) sedangkan untuk embryology modern ditetapkan oleh Friedrich Wolff (1733-1794).

9. Abad ke-19

Telah dipublikasikan oleh Xavier Bichat (1771- 1802), tahun 1801 mengenai pembagian jaringan secara umum, selain itu diwajibkan diseksi anatomi kepada mahasiswa yang dilaksanakan di Edinburgh pertama kali tahun 1826 serta di Myriland tahun 1833.

Setelah peristiwa pembunuhan di London Tahun 1832, para mayat yang menjadi korban digunakan sebagai diseksi anatomi, yaitu dijadikan media praktek untuk mahasiswa kedokteran di zaman tersebut yang diistilahkan sebagai An act for regulating schools of Anatomi. Sangat penting peranan suatu penemuan terutama di bidang kedokteran sehingga kesehatan dapat ditunjang.

10. Abad ke-20

Pada abad ke-20, ahli biologi juga mengalami ketertarikan pada bagaimana organisme selain manusia melakukan fungsinya yang kemudian menimbulkan adanya fisiologi komparatif dan ekofisiologi. Beberapa tahun kemudian, fisiologi evolusi telah menjadi salah satu subdisiplin dari fisiologi.

Kesimpulan

Sejarah perkembangan fisiologi mengalami pembaruan dimulai pada zaman kuno sampai pada abad ke-20. Pada zaman kuno dimana telah banyak dikenal berbagai pengetahuan tentang pembuluh darah dan organ di masa tersebut berdasarkan spekulasi dan tidak dibuktikan oleh riset.

Kemudian di abad ke-16 terjadi reformasi anatomi dan fisiologi Andreas Vesalius (1514-1564) yang memberikan kritik mengenai berbagai teori anatomi sebagaimana telah dijelaskan Galen mengenai kesalahan tentang fungsi dan struktur jantung, sehingga disebut master of dissecting anatomy.

Pada abad ke-20 ahli biologi juga mengalami ketertarikan pada bagaimana organisme selain manusia melakukan fungsinya yang kemudian menimbulkan adanya fisiologi komparatif dan ekofisiologi. Pada beberapa tahun ini, fisiologi evolusi telah menjadi salah satu subdisiplin dari fisiologi.

Penulis: Fitrah Kesuma
Mahasiswa Biologi, Universitas Andalas

Dosen Pengampu: Dr. Resti Rahayu

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Referensi

  1. Dafriani, Putri. 2019. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan.  Padang: CV. Berkah Prima.
  2. Firdaus, Kamal. 2011. Fisiologi Olahraga dan Aplikasinya. Padang: FIK Press UNP.
  3. Gerrard, Tortora and Bryan H. Derrickson. 2009. Principles of Anatomy and Physiology.
  4. Hoboken: John Wiley & Sons Publishing.
  5. Irianto, Koes. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.
  6. Manaba, Faizin. 2014. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Gizi. Jakarta: EGC.
  7. Sartono, Mohammad Bima Arrynugrah. 2014. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia: Membahasa Secara Mendalam dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Bhafana Publishing.
  8. Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *