Kampanye hijau memiliki beberapa manfaat, yaitu meningkatkan reputasi brand dan membuka peluang bagi pasar baru. Tentunya ini sangat dipengaruhi oleh komitmen sebuah korporat terhadap isu lingkungan. Dengan adanya kampanye hijau, perusahaan dapat menjangkau segmen pasar yang khusus mencari produk atau layanan berkelanjutan, mengefisiensikan biaya seperti pengurangan limbah atau efisiensi energi, dan membantu korporat mengurangi biaya operasional. Karyawan yang memiliki komitmen kuat terhadap isu lingkungan pun merasa lebih puas jika perusahaan melibatkan para karyawan.
Beberapa perusahaan, seperti coca-cola, starbucks, adidas, unilever, tesla, dan IKEA sudah menerapkan kampanye hijau. Keenam perusahaan ini membuktikan bahwa kampanye hijau tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan yang menerapkannya.
Tanpa kita sadari bahwa kampanye hijau sudah dilaksanakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak konten singkat yang membahas mengenai panasnya cuaca (global warming), konten edukasi tentang perbedaan jenis sampah, dan masih banyak lagi. Konten tersebut biasanya dibuat oleh para pembuat konten dengan kreativitas yang tinggi dan membuat tagar baru yang dapat menghasilkan kampanye hijau. Jerhemy Owen, seorang content creator, mengajak penonton secara aktif berperan menjaga lingkungan dan melakukan tindakan kepedulian terhadap lingkungan.
Tak hanya itu saja, peran dan kesadaran masyarakat akan adanya keharusan kampanye hijau sudah tampak jelas dan mulai diterapkan dari tokoh masyarakat yang mengajak masyarakat maya agar ikut peduli akan lingkungan melalui aksi nyata, misalnya membersihkan sumber air, memilah sampah, dan mengedukasi sampah secara menyeluruh.
Kampanye hijau memang sulit dijalankan jika label “ramah lingkungan” hanya digunakan untuk membangun citra positif oleh pemerintah tanpa adanya realisasi yang jelas. Kurangnya kesadaran dari sektor pertumbuhan ekonomi yang hanya berfokus pada green economy sehingga kurangnya dana dan fasilitas yang tidak memadai. Perlunya pemberian edukasi kepada masyarakat terpencil untuk memperkenalkan dan mendukung kebijakan hijau. Jika dukungan dari pemerintah berupa greenwashing ini terus berlanjut, bagaimana nasib implementasi nyata yang sudah dijalankan oleh para masyarakat?
Kampanye hijau sebagai gerakan global dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan alam. Indonesia, negara dengan hutan tropis terbesar di Asia Tenggara, menghadapi pergolakan besar mengenai deforestasi dan pengelolaan hutan yang masih awang-awang.
Pada dasarnya, kampanye ini mendorong terjadinya reboisasi, rehabilitasi lahan kritis, dan perlindungan hutan primer yang juga telah dilaksanakan oleh berbagai gerakan masyarakat seperti One Billion Trees Campaign (program penghijauan global). Dengan adanya kehadiran teknologi, kampanye hijau dapat mencakup penggunaan teknologi satelit dan aplikasi berbasis data untuk memantau aktivitas di sekitar kawasan hutan sehingga penegakkan hukum pun dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Kampanye hijau dengan jaringan luas dapat menjadi kekuatan besar dalam menjaga hutan Indonesia, tetapi ini hanya mungkin terjadi apabila disertai komitmen nyata dari semua pihak baik masyarakat dan pemerintah. Kampanye hijau pun dapat menjadi batu loncatan hutan Indonesia sebagai simbol keberlanjutan global.
Sebagai generasi muda, mengambil tindakan mengenai lingkungan hijau merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya pada Senin, 8 April 2024, mengatakan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam upaya pelestarian lingkungan hidup akibat idealisme, mobilitas tinggi, kepedulian sosial, inovasi, dan kreativitas yang dapat menjadi modal untuk menyelamatkan lingkungan.
Kampanye ini dapat diwujudkan dan dikembangkan sehingga semakin banyak penduduk yang teredukasi akan keadaan lingkungan di sekitar kita, terutama cara menangani isu-isu yang ada serta cara melestarikannya.
Kampanye hijau memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesadaran dan aksi nyata terhadap isu lingkungan, baik di tingkat perusahaan, masyarakat, maupun generasi muda. Media sosial memainkan peran penting dalam memfasilitasi penyebaran informasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan hijau. Dengan kreativitas konten yang menarik dan penggunaan tagar, media sosial mampu memperluas jangkauan kampanye hijau dan mengedukasi masyarakat mengenai isu-isu lingkungan.
Kampanye hijau tidak hanya mendukung keberlanjutan alam, tetapi juga dapat mendorong perubahan positif dalam dunia usaha dan kehidupan sehari-hari. Implementasi nyata dari kampanye ini membutuhkan komitmen dari semua pihak, baik masyarakat, perusahaan, maupun pemerintah untuk memastikan keberlanjutan lingkungan yang lebih baik.
Penulis:
1. Alova
2. Regine
3. Biebie
Siswa SMA Santa Ursula Jakarta