Ponten Ngebrusan: Ponten Era Mangkunegara yang Bergaya Eropa

Ponten Ngebrusan
Tampak depan Ponten Ngebrusan. Sabtu (13/1/24). (Hafiyyan Faza Hunafa).

Ponten Ngebrusan adalah bangunan bersejarah yang terletak di Kampung Ngebrusan, Kelurahan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Nama Ponten yang awalnya diambil dari bahasa Belanda “Fontein” yang berarti air mancur.

Namun bangunan ini bukan air mancur yang diambil dari arti namanya melainkan tempat ini adalah MCK (Mandi, Cuci, Kaskus) yang dibangun pada tahun 1936 atas prakarsa dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (KGPAA Mangkunegara VII).

Ponten Ngebrusan ini merupakan sebuah bangunan yang digunakan untuk warga pada zaman itu untuk aktivitas mandi, cuci pakaian, Buang Air Besar, dan Buang Air Kecil.

Ponten ini dibangun karena rasa keprihatinan KGPAA Mangkunegara VII yang merasa kasihan dan prihatin kepada masyarakat pada waktu itu yang belum mempunyai fasilitas untuk keperluan MCK.

Mengingat pada masa itu masyarakat masih MCK di bantaran Sungai Pepe atau bisa disebut Kali Pepe. Dan pada waktu itu wabah penyakit yang sedang mewabah di sekitaran bantaran Kali Pepe.

Atas hal ini KGPAA Mangkunegara VII membangun ponten ini untuk mensejahterakan masyarakat Kota Solo pada waktu itu dan sejak adanya Ponten ini masyarakat mulai mengubah kebiasaan pola gaya hidup yang lebih bersih dan sehat karena banyak masyarakat yang mulai melakukan kegiatan MCK di Ponten tersebut.

Tanda dipugarnya Ponten Ngebrusan oleh Ir. KRT. H. Kistuboko. Sabtu (13/1/24). (Hafiyyan Faza Hunafa).

Ponten ini mempunyai 3 ruang utama, yaitu sebelah barat untuk area MCK perempuan, sebelah timur untuk area MCK laki-laki, dan area tengah terdapat sejumlah pancuran untuk kegiatan mandi pada masa itu.

Bangunan Ponten ini dibangun oleh arsitek Belanda yang bernama Thomas Kartsen yang dirancang campuran tradisional dan modern. Bangunan Ponten ini sempat tidak terurus cukup lama sehingga Ponten ini menjadi kumuh.

Pada tahun 2007 Ponten ini sempat dipugar oleh Insinyur Kanjeng Raden Tumenggung Haji Kistuboko (Ir. KRT. H. Kistuboko), dan pada tahun 2013 Pemerintah Kota telah menetapkan Ponten ini menjadi Bangunan Cagar Budaya (BCB).

Mungkin tak sedikit masyarakat Kota Solo yang melintas di kawasan Ponten Ngebrusan ini yang mengira bahwa bangunan ini adalah petilasan atau makam atau lainnya, padahal tempat ini adalah bekas MCK pada zaman itu.

Sekarang Ponten ini menjadi tempat bersejarah bagi warga Kota Solo dan tempat ini tak jarang menjadi spot foto bagi wisatawan. Dan kita harus selalu merawat dan menjaga Ponten Ngebrusan ini.

Penulis: Hafiyyan Faza Hunafa
Mahasiswa Film dan Televisi Institut Seni Indonesia Surakarta

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *