Mengenal Batik Indonesia

Batik Indonesia
Pembuatan Batik Indonesia. (Source: Pixabay.com)

Artikel kali ini kita akan bahas mengenai batik Indonesia. Batik sebagai karya yang mempunyai keindahan yang khas dan estetika motifnya telah diakui dunia.

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan batiknya dan batik menjadi warisan luhur budaya Indonesia.

Pada 2 Oktober 2009 silam, Badan Dunia PBB, UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya asli dari Indonesia.

Semenjak itu hingga kini pasar batik melonjak pesat karena batik semakin disukai oleh masyarakat Indonesia, bahkan batik-batik lawas yang dianggap bernilai sejarah menjadi barang yang diincar para kolektor batik lokal maupun internasional.

Batik secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, yaitu ”tik” yang berarti titik atau matik, jadi dimaknai sebagai bentuk (kata) kerja membuat titik.

Seorang peneliti dan pustakawan asal Belanda yang bernama Gerret Pieter Rouffaer yang hidup pada tahun 1860-1928, batik dikenal di tanah Jawa yaitu di Kediri, Jawa Timur pada abad ke-12. Seiring zaman budaya batik pun berkembang hingga ke luar tanah Jawa.

Batik Indonesia punya motif beragam. Dari tahun ke tahun lahir motif batik yang baru dengan warna dan cita seni yang berbeda-beda.

Tingkat kerumitan pembuatannya menyebabkan harga batik beragam di pasaran. Harga batik tulis akan lebih mahal dari batik cetak.

Hal ini dikarenakan batik tulis biasanya dirancang motifnya secara khusus, dibuat secara manual, yaitu dilukis dengan kelihaian dan keluwesan tangan si pembatik.

Batik tulis diproses sangat hati-hati dan penuh kesabaran sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pembuatannya.

Ada banyak motif Batik Nusantara yang popular dan tercatat sebagai warisan Indonesia.

Di Sumatera motif batiknya kaya akan filosofi. Motifnya menyimpan pesan dan harapan pada generasi baru agar memiliki karakter yang baik dan dapat memberikan kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.

Ada juga beberapa motif batik di Sumatera yang proses pembuatannya terbilang langka. Beberapa motif yang terkenal yaitu motif Liek, motif Kapal Sanggat, motif Durian Pecah, motif Rebum Nyengum Tebo, motif Berusek Bengkulu, motif batik Siger, motif Kaluak Paku, motif Bunga Jeumpa, motif Pintu Aceh, motif Pucuk Rebung, motif Bada Mudiah, motif Kembang Manih, motif batik Rangkiang, motif batik Cual Bangka, motif Tanah liat, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sementara di Jawa batik sudah menjadi busana keseharian dan dikenakan oleh segala kalangan masyarakat.

Beberapa motif batik yang patut diketahui adalah motif batik Keraton, motif Sekar Jagat, motif Jepara, motif Sido Mukti Magetan, motif batik Solo, motif Kawung, motif Pekalongan, motif Pringgondani, motif Semen Rama, motif Sida Asih, motif Sida Luhur, motif Sudagaran, motif Malang, motif batik Petani, motif batik Tambal, motif batik Cuwiri, motif Tasik, motif Mega Mendung dan masih ada motif batik lain seperti batik Madura dengan corak dan warnanya yang terang dan beragam kini menjadi popular pada saat ini.

Bergeser ke timur pulau Jawa sampai kita di pulau Bali. Batik sangat erat hubungannya dengan masyarakat Bali untuk berbagai upacara adat maupun ritual keagamaan.

Karakteristik batik Bali dapat dilihat dari coraknya, seperti corak obyek wisata alam Bali, corak budaya Bali, dan corak mitologi makhluk gaib.

Semuanya tersaji penuh kaya warna dalam beberapa motifnya, yaitu motif Buketan, motif Ulamsari Mas, motif Pisan, motif Penari Bali, motif Merak Abyorhokokai, dan motif Singa Barong.

Batik pun merambah dan menjadi popular di kalimantan. Pola motifnya sangat dekoratif dan berkarakter kuat. Ragam motif batik di Kalimantan di antaranya motif batik Sasirangan, motif Bunga Bintik, motif Bayan Raja, motif Jajumputan, motif Turun Dayang, motif Daun Jaruju, motif Kambang Tanjung, motif Batang Garing, motif Burung Enggau, motif Naga Balimbur, motif batik Empiek, dan motif-motif lainnya.

Di Sulawesi batik juga berkembang pesat. Motif batik di Sulawesi punya nilai filosofi tersendiri dari masing-masing coraknya.

Adapun motif-motif batik Sulawesi yang popular yaitu motif batik Pa’ Manu’ Londong, motif Ne’ Limbongan, motif Mundudan, motif Maleo, motif Bantenan, motif Pinabetangan, motif batik Minahasa, dan lain-lain.

Khususnya di Tana Toraja, umumnya motif batik diambil dari kebudayaan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja.

Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur meski terkenal dengan kain tenunnya, juga punya motif batik yang mencirikan daerahnya.

Proses pembuatan batik di Nusa Tenggara berbeda dengan proses pembuatan batik di Jawa. Motif batik Sasambo, motif Presean, Kerang Mutiara, Kepiting Laut, Lumbu dan sebagainya, terkenal dari daerah Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan motif batik dari Nusa Tenggara Timur yaitu motif Rukun Kupang, motif Pucuk Mekar, motif Liris Kupang, motif Teguh Bersatu, motif Kuda Sepasang dan motif Kuda Kupang.

Daerah Maluku yang kita kenal kaya akan hasil bumi berupa rempah rempah ternyata juga menyimpan salah satu kekayaan budaya batik yang tidak kalah unik.

Motif batik di tanah Maluku sendiri terdiri dari beberapa motif, tetapi yang paling menjadi favorit yaitu batik dengan motif rempah-rempah dan senjata khas daerah Maluku, seperti motif Pala, motif Cengkeh, motif Parang dan motif Salawaku.

Papua sebagai daerah paling timur di Indonesia juga punya tradisi membatik. Pulau cendrawasih ini punya aneka motif batik dengan corak cenderung asimetris dengan nuansa khas etnik alam sekitarnya.

Warna-warnanya cerah membuat batik Papua terlihat eksotis. Motif batik yang lahir dari daerah papua diantaranya motif Tifa Honai, motif Cendrawasih, motif Asmat, motif Sentani Papua, motif Kamoro, motif Prada, dan lain-lainnya.

Itulah ragam batik nusantara yang tersebar dari barat hingga timur Indonesia. Yang disebut di atas baru beberapa motif batik yang dikenal popular saja dari masing-masing daerahnya.

Belum lagi motif-motif yang lahir dari pengembangan ide dari motif-motif batik yang ada sebelumnya. Luar biasa banyaknya. Dilain waktu akan saya tulis bagaimana proses pembuatan batik dan ulasan tentang makna dari motif batik yang dibuat.

Sudah sepantasnya sebagai rakyat Indonesia harus bangga memiliki karya leluhur berupa batik sebagai warisan asli negeri Indonesia yang diakui dunia internasional. Bangga dengan memakai batik sebagai busana sehari-hari di segala tempat dan suasana.

Dan rasa bangga itu yang harus diteruskan dengan merawat warisan berbudaya batik, yaitu dengan memperkenalkan dan membiasakan berbusana batik sejak dini pada anak-anak dan generasi muda penerus bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *