Ngawi merupakan sebuah wilayah kecamatan yang berada di Lereng Gunung Lawu, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Infrastruktur serta pemukiman dari Kabupaten Ngawi juga terpusat di kecamatan ini.
Dalam era modern yang pesat, seni tradisional di Ngawi seringkali terpinggirkan oleh modernitas. Namun, di tengah gemerlapnya Kota Bambu, kesenian menganyam bambu tetap hidup dan berkembang.
Seperti salah satu pengrajin anyaman bambu yang ada di Desa Wakah, Dusun Bogo, Kecamatan Ngrambe. Salah satu pengrajin anyaman bambu ialah Painem, Perempuan setengah baya yang saat ini masih melestarikan menganyam bambu untuk mengisi waktu luang hariannya.
Beliau menekuni untuk menganyam bambu sejak remaja sampai sekarang yang sudah mempunyai tiga orang cucu dari anak dua bersaudara.
“Jadi saya memulai menganyam bambu sudah dari remaja, saat itu Nenek saya yang mengajari untuk menganyam. Lama-kelamaan saya senang untuk menekuni pekerjaan tersebut sampai saat ini”. Ujar Painem
Lantas mengapa ia sakarang masi aktif untuk membuat anyaman?, jika dilihat dari umurnya sudah tidak muda lagi.
“Saya orangnya aktif Mas, jika tidak melakukan aktivitas saya bingung mau ngapain, anak saya juga menyuruh untuk istirahat tapi saya saja yang mengeyel”. Ujar Painem
Akan tetapi membuat anyaman sering kali mengalami masalah dari produksi seperti penurunan harga pasar, sulit mencari bambu yang sesuai. Adanya masalah tersebut membuat Ia selalu bersabar untuk menjalaninya.
Painem mempunyai angan-angan untuk generasi muda bisa meneruskan kerajinan tradisional ini. “Saat saya ingin tidur pernah mempunyai angan-angan untuk generasi muda bisa meneruskan anyaman ini karena saya takut tradisi ini punah atau tidak ada yang meneruskan lagi”. Ujar Painem
Tapi mengapa diera modernisasi para pengepul hasil anyaman masih meminta target untuk dibuatkan anyaman bambu?
“Hasil anyaman ini tidak hanya dipasarkan di daerah sini, banyak konsumen yang meminta anyaman ini dari luar kota karena saya menjualnya tidak hanya secara oflline saja tetapi juga melalui media online jadi banyak permintaan yang harus saya penuhi”. Ujar Pengepul
Saat ini di Kota Ngawi tidak hanya Painem yang menekuni tradisi ini. Satu dusun dengan Painem juga ada masih ada lima pengrajin anyaman bambu lainnya yang juga masih aktif.
Penulis: Krisna Nawawi Muchlis
Mahasiswa Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Surakarta
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News