Kesenian yang Menjadi Senjata untuk Menghadapi Globalisasi: Wayang Bambu

Wayang Bambu
Ki Dalang Drajat Iskandar Penemu Wayang Bambu, Minggu 14 Januari 2024 (SUmber: Dokumentasi Penulis)

Wayang Bambu merupakan kesenian khas Kota Bogor yang ditemukan dan dikembangkan oleh Ki Drajat Iskandar.

Berangkat dari keresahan Ki Drajat sendiri tentang generasi penerus yang mulai terpengaruh oleh fenomena globalisasi, Ki Drajat khawatir jika nantinya kebudayaan di Indonesia akan hilang.

Yang dikhawatirkan sekarang ini justru generasi ke generasi yang bukan melupakan lagi, tapi seni budaya itu terlupakan” ucap Ki Drajat.

Di era globalisasi ini, di mana pengaruh budaya luar semakin kuat, wayang bambu mempunyai kemampuan untuk menyajikan tradisi secara kreatif dan menarik bagi generasi muda. Banyak upaya dilakukan untuk memodernisasi pertunjukan wayang bambu tanpa kehilangan nilai-nilai budayanya.

Tidak bercerita seperti kesenian wayang pada biasanya, wayang bambu mengangkat cerita-cerita tentang kondisi saat ini, seperti adab terhadap orang tua, bahaya tawuran, dampak dari narkoba, miras, hingga seks bebas.

Ki Dalang Drajat melakukan perjalananya yang panjang, mulai dari penemuan wayang bambu itu sendiri di tahun 2000 dan sudah diakui oleh Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) di tahun 2015 sebagai jenis wayang inovatif sampai sekarang mempunyai beberapa program mulai dari pagelaran dan program edukatif.

Sayangnya pemerintah sendiri belum melirik ke kesenian ini, Ki Drajat sendiri merasa kesusahan dalam menyebarkan kebudayaan ini terutama dalam hal finansial, padahal kesenian ini berpotensi untuk melawan serangan dari globalisasi.

Ini wayang bambu demi generasi muda, yang sekarang ini begitu prihatin tentang seni budaya itu sendiri, tapi kami mau terjun kelapangan, kami ga punya peluru” ucap Ki Drajat. Wayang bambu bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga menjadi cerminan dari kekayaan budaya Indonesia.

Kita dapat menjadi peran penting dalam pelestarian warisan budaya ini dengan menghargai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui dukungan masyarakat, pemerintah, dan pelaku seni, wayang bambu dapat terus menginspirasi dan membawa kearifan lokal kepada generasi mendatang.

Koleksi Wayang Bambu buatan Ki Drajat Iskandar, Minggu 14 Januari 2024 (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Penulis: Muhamad Akbar Hidayat
Mahasiswa Film dan Televisi, Institut Seni Indonesia Surakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *