Dampak Rancangan Reunifikasi Moldova dengan Rumania

Rancangan Reunifikasi Moldova dengan Rumania
Ilustrasi Rancangan Reunifikasi (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Rancangan Re-unifikasi muncul pada akhir 1989 setelah kemerdekaan Moldova sebagai bentuk dari kebijakan Glastnost. Moldova mengadopsi tiga warna bendera dari Rumania dan simbol-simbol nasionalis Rumania sebagai bukti kuatnya keinginan Moldova untuk bergabung dengan wilayah.

Munculnya rancangan re-unifikasi moldova dengan rumania disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama, reunifikasi merupakan bentuk rasa kekecewaan dari masyarakat Moldova terhadap pemerintah. Kedua, kondisi sulit politik Moldova menyebabkan korupsi besar besaran yang mempengaruhi perekonomian Moldova.

Faktor terakhir yaitu perekonomian yang semakin menurun akibat korupsi yang membuat kualitas hidup msyarakat Moldova menurun dan pemerintah tidak menangani permasalahan tersebut dengan baik.

Selain itu, Moldova memperhitungkan kepentingan nasionalnya terkait rancangan reunifikasi dengan Rumania. Reunifikasi Moldova dengan Rumana memberikan dampak baik bagi Moldova, seperti:

1. Kemudahan Akses Moldova di Uni Eropa

Dilihat dari letak geografis Moldova yang dekat dengan laut Hitam dan perbukitan namun tidak memiliki akses sehingga Moldova membutuhkan Rumania untuk memudahkan aksesnya.

2. Peningkatan Perekonomian Moldova

Perekonomian Moldova mengalami penurunan akibat korupsi secara besar besaran. Dengan adanya reunifikasi ini. Rumania akan membantu meningkatkan perekonomian Moldova melalui transfer sumber daya alam.

3. Memperkuat Hubungan antara Moldova dan Rumania

Melalui reunifikasi kepentingan nasional kedua negara akan saling terpenuhi akan memperkuat hubungan antar keduanya.

Reunifikasi Moldova dengan Rumania memberikan keuntungan bagi keduanya terutama Moldova, namun adanya reunifikasi ini memberikan dampak negatif, yakni Munculnya pergerakan Transnistria.

Transnistria merupakan Gerakan separatisme yang sebagian besar warganya adalah orang asli Rusia dan Ukraina yang menolak adanya Re-unifikasi yang mempengaruhi keamann, politik dan ekonomi dari Moldova.

Penulis: Lailatul Ummi Hanika Sari
Jurusan: Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *