Pengaruh Jenis Bahan Kanvas Kopling terhadap Koefisien Gesek

Kopling
Ilustrasi: istockphoto

A. Pengertian Koefisien Kopling

Kopling berfungsi sebagai penyambung dan memutus dua buah poros (Tang, Liu, and Han 2015). Gaya gesekan dan keausan kampas kopling berubah terus menerus selama proses perpindahanan transmisi, tergantung pada berbagai faktor, seperti cara mengemudi, formulasi kampas kopling, parameter manufaktur dan karakteristik gesekan (Alajmi and Shalwan 2015).

Koefisien gesek kopling, faktor penting yang memengaruhi kinerja kopling dalam mentransmisikan torsi, dapat dipengaruhi oleh jenis bahan yang digunakan untuk kampas kopling, seperti serat bambu atau sabut kelapa.

Selain itu, kopling gesek terbagi menjadi dua kategori:

1. Kopling Gesek Plat

Kopling gesek plat biasanya digunakan pada kendaraan bermotor, terutama yang memiliki transmisi manual. Ini menggunakan plat gesek untuk menghubungkan atau memutuskan daya antara mesin dan transmisi. Kopling ini juga dikenal sebagai kopling plat gesek atau kopling gesek kering.

2. Kopling Gesek Kerucut

Kopling gesek kerucut, juga dikenal sebagai “kopling gesek kerucut”, adalah jenis kopling yang sering digunakan pada sepeda motor dan beberapa jenis kendaraan bermotor lainnya. Ini menggunakan elemen gesek dan kerucut untuk menghubungkan atau memutuskan daya antara mesin dan transmisi.

Sistem ini berbeda dalam desain dan cara kerja dibandingkan dengan kopling gesek plat yang biasa digunakan pada mobil dengan transmisi manual.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa suhu plat gesek dapat meningkat seiring dengan koefisien gesek, yang dapat berdampak pada sifat kopling plat gesek tunggal dalam kondisi transient.

B. Konsep Dasar Kopling

Kopling adalah perangkat mekanis yang memungkinkan pengemudi mengontrol pemindahan daya antara mesin dan transmisi. Fungsi utamanya adalah memberikan kemampuan untuk mengganti gigi, berhenti tanpa mematikan mesin, dan memulai kendaraan tanpa menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi.

C. Cara Kerja Kopling

Dalam kendaraan dengan transmisi manual, ketika pengemudi menekan pedal kopling, pressure plate pada kopling gesek plat membebaskan plat gesek dari cakram logam.

Ini menghentikan daya dari mesin ke transmisi, memungkinkan pengemudi untuk mengganti gigi atau berhenti tanpa mematikan mesin. Sebaliknya, ketika pedal kopling dilepaskan, plat gesek dan cakram logam bersentuhan kembali.

D. Peran Penting dalam Transmisi

Kopling sangat penting untuk meningkatkan transmisi daya dari mesin ke roda kendaraan. Kinerja kendaraan, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan pengemudi dipengaruhi oleh kemampuan untuk memutuskan dan menyambungkan daya dengan cepat.

E. Pemeliharaan

Untuk menjaga kinerja kopling, pemeliharaan yang baik diperlukan. Keausan dan penurunan efisiensi dapat disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat, panas berlebih, atau kurangnya pelumasan. Oleh karena itu, untuk menjaga umur pakai yang panjang, pemantauan rutin dan penanganan masalah segera diperlukan.

Kesimpulan

Untuk menghubungkan dan memutuskan daya antara mesin dan roda mobil, kopling adalah komponen penting dari sistem transmisi.

Memahami jenis kopling dan bagaimana mereka bekerja membantu pengemudi dan mekanik menjaga kendaraan berjalan dengan baik dan memperpanjang umur pakai kopling. Masa depan kopling akan menyaksikan perubahan untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan berkendara karena inovasi yang terus berlanjut.

Penulis: Boby Putra Prastyo
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *