Terdapat beberapa teori belajar yang dapat diimplementasikan pada pembelajaran terutama proses pembelajaran pada siswa sekolah dasar. Teori belajar tersebut antara lain Teori Belajar Behaviorisme, Teori Belajar Humanisme, Teori Belajar Kognitif, Teori Kontruktivisme, dan Teori Belajar Sibernetik.
Lalu bagaimana agar teori-teori tersebut dapat diimplementasikan dengan baik? Untuk dapat mengimplementasikan teori-teori tersebut yang pertama kita sebagai calon tenaga pendidik harus memahami terlebih dahulu konteks dari teori-teori tersebut. Setelah itu kita dapat menerapkan dalam kegiatan pendidikan satu persatu dari teori tersebut.
Berikut adalah implementasi teori belajar dalam kegiatan pembelajaran siswa sekolah dasar:
A. Teori Belajar Behaviorisme
Implementasi dari Teori Behaviorisme yaitu ketika guru menjanjikan hadiah untuk muridnya yaitu berupa hadiah apabila muridnya mampu mendapatkan nilai yang bagus ketika ujian.
Hadiah dari contoh tersebut merupakan stimulus yang diberikan guru yang akan menyebabkan murid bersemangat sehingga murid akan merespon untuk mendapatkan hadiah yaitu dengan belajar agar mendapatkan nilai yang maksimal.
Ada juga cara untuk membuat siswa agar menjadi tertib, dengan menjelaskan sebuah peraturan-peraturan di lingkungan sekolah oleh guru BK, hal ini bertujuan agar peserta mendapat stimulus bahwa ketika ia melanggar sebuah aturan tersebut akan siap menerima sanksi dari pihak sekolah. Ini juga dapat diterapkan sewaktu pembelajaran di dalam kelas.
B. Teori Belajar Humanisme
Implementasi teori belajar humanisme dapat dilakukan seperti memberikan motivasi atau pendekatan kepada siswa.
Waktu pembelajaran dapat dilakukan dengan menanyakan sesuatu yang belum dipahami oleh siswa kemudian guru dapat melakukan pendekatan dengan siswa agar siswa tersebut dapat memahami dengan baik maka kita bisa menyesuaikan dengan kondisi siswa tersebut untuk memahami siswa tersebut.
Cara tersebut juga dapat efektif apabila seorang guru benar-benar memahami setiap point penting dari teori belajar humanisme tersebut agar tidak menimbulkan misskonsepsi.
C. Teori Belajar Kognitif
Implementasi dari teori belajar kognitif jika mengambil prinsip dari Jean Piaget yaitu dengan mengajarkan materi pembelajaran melalui analogi fisik yang mudah dipahami.
Contohnya ketika sedang belajar matematika atau penjumlahan dapat menggunakan alat atau analogi menggunakan lidi atau benda yang mendukung proses pembelajaran dan siswa dapat memahami materi itu dengan mudah terutama untuk siswa sekolah dasar kelas 1-2.
Cara ini efektif untuk anak usia 7 hingga 9 tahun, karena anak sudah memasuki perkembangan usia operasional konkret, yang artinya si anak sudah bisa memahami dan berfikir logis tentang pengoperasian sesuatu, sehingga anak akan mudah memahaminya.
D. Teori Kontruktivisme
Implementasi dari teori belajar kontruksivisme bisa dengan mengajak siswa bermain dengan tujuan untuk mengasah kemampuan berfikir anak, bisa dengan permainan menyusun puzzle sesuai dengan materi yang sedang diajarkan kepada anak,
Dengan menyusun puzzle tersebut anak dapat berfikir untuk menyelesaikan puzzle tersebut kemudian menyusunnya sehingga membentuk suatu pola atau susunan yang teratur.
Cara ini efektif untuk melatih logika anak serta pemecahan masalah pada lingkungan sekitarnya, bagaimana anak bekerja sama dengan teman temannya, lalu bagaimana anak merespon apabila disuguhkan suatu permainan atau permasalahan yang harus dipecahkan.
E. Teori Belajar Sibernetik
Implementasi teori belajar sibernetik ini saat ini menjadi alternatif dimana implementasi teori ini tidak dilakukan secara langsung atau interaksi fisik antara pendidik dan siswa, teori ini dapat di implementasikan melalui smartphone maupun aplikasi kuis yang sekarang banyak kita temui.
Teori ini cukup efektif, namun perlu diperhatikan bagi seorang pendidik bahwa kita tidak bisa mengontrol atau melihat siswa secara langsung kontak fisik, maka dari itu perlu pemantauan agar siswa tetap dapat mengembangkan suatu hal yang kita arahkan.
Itulah implementasi dari beberapa teori-teori belajar yang dapat diterapkan pada peserta didik siswa sekolah dasar. Seorang guru juga dapat melakukan inovasi untuk memahami karakter peserta didik dan membantu proses pembelajaran.
Pernyataan diatas hanyalah beberapa contoh implementasi dari teori-teori belajar. Ada banyak implementasi yang dapat dilakukan seorang pendidik kepada peserta didiknya.
Penulis: Hammam Rafi Abidin
Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News