Dampak Penolakan Kelompok Etnis Rohingya di Myanmar terhadap Negara di Asia yang Menerima Pengungsi

Etnis Rohingya di Myanmar
Ilustrasi: istockphoto

Kelompok etnis Rohingya tentunya tidak asing lagi di telinga kita karena keberadaannya yang tidak diterima di negara yang mereka tinggali yaitu Myanmar, kelompok etnis Rohingya ini adalah salah satu kelompok masyarakat di Myanmar yang sebagian besar dari anggotanya menganut agama Islam dan Myanmar adalah bagian dari negara di Asia Tenggara yang sebagian besar dari populasinya berasal dari etnis Rakhine (dengan mayoritas penganut agama Buddha).

Pada 28 Mei 2012, dua orang dari kelompok etnis Rohingya menjadi terdakwa atas pemerkosaan terhadap perempuan dari suku etnis Rakhine. Dari kejadian tersebut suku etnis Rohingya dipandang jelek oleh Myanmar, hukuman yang diberikan pada kedua tersangka dari etnis Rohingya tersebut adalah penjara.

Tidak berhenti di sana, pada tanggal 4 Juni 2012 keluarga dari tersangka yang kala itu sedang berada di bus mendapat serangan dan dari kejadian itu, kekerasan rasial yang terjadi pada kelompok etnis Rohingya-pun semakin membengkak.

Hingga pada akhirnya Myanmar pun memberikan tindakan keras pada kelompok etnis Rohingya yaitu memberi keputusan untuk menolak keberadaan dan mencabut identitas kewarganegaraan mereka dari negaranya dengan alasan bahwa kelompok etnis ini merupakan imigran gelap yang berasal dari Bangladesh.

Kelompok etnis Rohingya telah mengalami kemiskinan, kesengsaraan, dan terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), sekarang kelompok etnis Rohingya yang telah diusir dari Myanmar menjadi luntang-lantung tanpa kewarganegaraan sambil mencari negara yang mau menerima keberadaannya.

Ada beberapa negara di Asia yang bersedia untuk menampung para pengungsi dari etnis Rohingya, beberapa dari mereka ada Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh.

Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh menjadi negara-negara yang diincar para pengungsi Rohingya setelah mereka ditolak keberadaannya di negara asal mereka yaitu Myanmar. Bangladesh telah menerima pengungsi dari Rohingya sejak 2017, Cox’s Bazar merupakan tempat pengungsian di Bangladesh untuk para pengungsi dari kaum etnis Rohingya.

Seiring waktu berjalan, Cox’s Bazar menjadi tempat yang tidak aman dengan adanya kejadian seperti penculikan, pemerkosaan, pemerasan, pembunuhan, penembakan, hingga berbagai serangan brutal terjadi di sana terhadap kelompok etnis rohingya.

Setelah diperlakukan dengan tidak baik di Bangladesh, akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba mengungsi ke Indonesia dan Malaysia. Indonesia dan Malaysia tidak mempunyai kewajiban untuk menerima pengungsi, kedua negara ini juga belum bisa dikatakan aman dan dapat menerima keberadaan mereka.

Namun kelompok etnis Rohingya tetap berusaha untuk melarikan diri dari negara yang sudah mereka anggap tidak aman. Namun apakah kelompok etnis Rohingya sudah merasa aman saat tinggal di Indonesia dan Malaysia?

Kelompok etnis Rohingya melihat Indonesia sebagai tempat persinggahan sementara, karena tujuan mereka sebenarnya adalah ke Australia. Cara para pengungsi untuk pergi ke Indonesia adalah dengan pesawat/ kapal yang berasal dari Malaysia, kedua negara ini memang saling melengkapi bukan?

Kedua negara ini juga sama-sama memiliki kebijakan terhadap pengungsi yang hendak menetap. Indonesia dan Malaysia sama-sama memberikan kewenangan kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk menjalankan mandat perlindungan pengungsi dan untuk menangani segala urusan serta permasalahan pengungsi di kedua negara.

Setelah didatangi oleh pengungsi dari kelompok etnis Rohingya, kedua negara mempunyai tanggapan yang berbeda. Malaysia memutuskan untuk tidak melakukan pemberian kartu UNHCR bagi 60.000 pengungsi dan menganggap para pengungsi yang tidak mendapat kartu UNHCR ilegal.

Sedangkan Indonesia bersedia untuk menempatkan pengungsi di wilayah tertentu dengan fasilitas organisasi internasional yang menangani masalah pengungsi (UNHCR).

Bangladesh, Indonesia, dan Malaysia sama-sama memiliki dampak yang disebabkan oleh kelompok etnis Rohingya. Bangladesh, telah mengalami ketimpangan sosial disebabkan peningkatan jumlah pengungsi ditambah lagi dengan adanya tekanan di ekonomi dan politik negaranya.

Sumber daya dan pelayanan yang diberikan oleh Bangladesh terhadap kelompok etnis Rohingya tidak mencukupi dan tidak bisa memenuhi karena jumlah populasi yang melonjak setelah kelompok etnis ini datang ke Bangladesh.

Malaysia juga mengalami hal yang sama, jumlah pengungsi di negara mereka semakin meningkat yang memicu ketidakstabilan serantau, para pengungsi dari kaum etnis Rohingya juga membuat masyarakat di Malaysia kesulitan untuk mencari pekerjaan.

Di Indonesia, kelompok etnis Rohingya ini juga menyebabkan hal yang serupa seperti yang terjadi di Bangladesh dan Malaysia. Sumber daya manusia, isu terkait hak asasi manusia, tantangan pada sosial dan ekonomi menjadi dampak yang disebabkan oleh para pengungsi dari kelompok etnis Rohingya.

Indonesia juga mempunyai kebijakan terhadap pengungsi yang datang ke negaranya seperti melakukan penemuan, penampungan, pengamanan, dan pengawasan kemigrasian pengungsi Rohingya.

 Indonesia telah memberikan fasilitas yang dapat digunakan oleh para pengungsi, namu para pengungsi dari kelompok etnis Rohingya justru tidak menggunakannya dengan baik dan merusak fasilitas yang ada.

Makanan dan uang yang diberikan pada kelompok etnis Rohingya secara cuma-cuma dari Indonesia juga mereka protes karena jumlahnya kurang banyak. Sekarang, para netizen di Indonesia mulai protes akan kehadirannya kelompok etnis Rohingya di tanah air para netizen Indonesia.

Apakah keputusan yang diambil Myanmar sudah betul apabila hasil dari keputusannya merugikan negara-negara lain? Menurut saya keputusan Myanmar adalah keputusan yang kurang tepat.

Karena adanya kerugian yang dialami negara lain yang menampung banyaknya pengungsi dari kelompok etnis Rohingya dan Myanmar dapat membuat kebijakan baru terkait keberadaannya kelompok etnis Rohingya di negara mereka.

Kelompok etnis Rohingya telah diperlakukan tidak baik oleh Myanmar dan negara lain yang tidak menerima mereka, penolakan kelompok etnis Rohingya oleh Myanmar menyebabkan kelompok ini tidak mempunyai kewarganegaraan yang menyebabkan mereka kesulitan mencari bantuan pada negara lain.

Namun, ada negara asia yang bersedia untuk menerima mereka sebagai pengungsi. Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh telah menerima keberadaan mereka dan mendapatkan dampak yang mempengaruhi negara mereka secara menyeluruh.

Dampak utama yang dialami Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh adalah peningkatan populasi pengungsi secara drastik yang merambat pada masalah-masalah lain yang dialami negara-negara tersebut.

Myanmar telah melemparkan masalah mereka ke negara lain dan itu merupakan keputusan yang kurang tepat. Alih-alih, Myanmar dapat membuat kebijakan yang lebih tepat di negaranya terkait keberadaan kelompok etnis Rohingya.

Penulis: Nazwa Evrillea Aryandi
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Daftar Pustaka

Aditya, R. (2023, December 7). Rohingya Berasal Dari Negara Mana, Myanmar atau Bangladesh,? Simak Asal-Usul dan Alasannya Mengungsi. Suara.com. https://www.suara.com/news/2023/12/07/175233/rohingya-berasal-dari-negara-mana-myanmar-atau-bangladesh-simak-asal-usul-dan-alasannya-mengungsi#:~:text=Alasan%20selanjutnya%20etnis%20Rohingya%20mengungsi

Anwar, N. I. (2017, September 9). Krisis Rohingya boleh jadi risiko keselamatan ASEAN. Malaysiakini. https://www.malaysiakini.com/news/394643

Budaya, B. (2017). DAMPAK KEWARGANEGARAAN ETNIS ROHINGYA DI MYANMAR TERHADAP PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DAN NEGARA SEKITAR | MAKSIGAMA. Maksigama.wisnuwardhana.ac.id, Vol 11 No 1 (2017). https://maksigama.wisnuwardhana.ac.id/index.php/maksigama/article/view/44

Hartati, A. Y. (2013). Studi Eksistensi Etnis Rohingya di Tengah Tekanan Pemerintah Myanmar. Jurnal Hubungan Internasional, 2(1), 7–17. https://journal.umy.ac.id/index.php/jhi/article/view/297/346

Islam, A. (2023, December 1). Mengapa Pengungsi Rohingya Melarikan Diri ke Indonesia? – DW – 01.12.2023. Dw.com. https://www.dw.com/id/mengapa-pengungsi-rohingya-melarikan-diri-ke-indonesia/a-67590835

Jo, B. (2023, December 1). Apa Dampak Pengungsi Rohingya bagi Indonesia? Tirto.id. https://tirto.id/apa-dampak-pengungsi-rohingya-bagi-indonesia-gSJu

Karina, M. E. (2020). PERBANDINGAN KEBIJAKAN MALAYSIA DAN INDONESIA TERHADAP PENGUNGSI ROHINGYA. Padjadjaran Journal of International Relations, 2(2), 158–169. http://jurnal.unpad.ac.id/padjir/article/view/26770/14143

Media, K. C. (2021, September 20). Dampak Krisis Rohingya bagi Bangladesh Halaman all. KOMPAS.com. https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/20/130000179/dampak-krisis-rohingya-bagi-bangladesh?page=all

Yusoff, S. M., Salleh, M. A., & Haque, M. M. (2022). Malaysian and Indonesian Law and Policy on Rohingya Refugees: A Comparative Review. Indonesian Comparative Law Review, 4(2), 59–71. https://doi.org/10.18196/iclr.v4i2.15819

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *