Akibat Kecanduan Gadget terhadap Perkembangan Belajar Mahasiswa

bahaya kecanduan gadget
Akibat Kecanduan Gadget terhadap Perkembangan Belajar Mahasiswa. Sumber: MMI.

Pendahuluan

Di era digital, gadget tidak sekadar alat komunikasi tetapi telah menjadi instrumen utama dalam kehidupan akademik mahasiswa. Mulai dari mengakses materi kuliah, jurnal ilmiah, hingga mengikuti diskusi daring, penggunaan ponsel pintar, laptop, atau tablet telah menjadi kebutuhan sehari-hari.

Namun, fenomena kecanduan gadget yang semakin meluas justru menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan terhadap proses belajar mahasiswa. Ketergantungan terhadap perangkat digital tidak hanya mengalihkan fokus belajar, tetapi juga mengganggu kesehatan fisik dan psikologis mahasiswa.

Isu ini makin relevan karena pola penggunaan gadget yang berlebihan berpotensi menciptakan hambatan baru dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan dunia. Dengan kondisi ini, penting untuk memahami sejauh mana penggunaan gadget memengaruhi kualitas belajar dan prestasi akademik mahasiswa.

Isi

Apa (What) yang dimaksud dengan kecanduan gadget adalah kecenderungan seseorang untuk menggunakan perangkat digital secara berlebihan hingga mengganggu aktivitas utama seperti belajar, tidur, dan hubungan sosial.

Pada mahasiswa, kondisi ini sering diperlihatkan dalam bentuk konsumsi konten yang tak terkendali, terutama media sosial dan game.

Siapa (Who) yang paling terdampak adalah mahasiswa di berbagai jenjang masuk mahasiswa baru dan tingkat akhir yang sering kali belum memiliki strategi manajemen waktu yang efektif dalam mengatur penggunaan gadget.

Di mana (Where) kecanduan gadget banyak terjadi di lingkungan kampus, kamar kos, ruang santai, maupun saat perkuliahan daring yang membuat ponsel tetap berada dalam jangkauan tangan mahasiswa sepanjang hari.

Kapan (When) fenomena ini semakin meningkat sejak pandemi COVID-19, ketika pembelajaran daring menjadi praktik umum, menjadikan gadget sebagai alat belajar sekaligus hiburan tanpa batas.

Mengapa (Why) kecanduan gadget bisa terjadi? Media sosial, layanan streaming, dan permainan daring dirancang untuk menarik perhatian pengguna lebih lama dengan notifikasi, konten visual, dan aspek kompetitif di dalamnya. Ketertarikan ini sering kali mengambil alih waktu belajar mahasiswa yang harusnya fokus pada kegiatan akademik.

Bagaimana (How) dampaknya terhadap perkembangan belajar mahasiswa? Data menunjukkan bahwa banyak mahasiswa menggunakan gadget dalam durasi yang cukup lama.

Misalnya, dalam sebuah survei terhadap mahasiswa Universitas Pamulang sebanyak 70% responden melaporkan menggunakan gadget lebih dari 5 jam per hari, khususnya untuk media sosial dan game.

Baca Juga: Dampak Negatif Kecanduan Gawai pada Anak dan Cara Mengatasinya

Survei ini juga mengungkap adanya korelasi negatif antara durasi penggunaan gadget dengan prestasi akademik, di mana mahasiswa dengan pola penggunaan berlebihan cenderung memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih rendah dibandingkan mereka yang menggunakannya secara terkontrol.

Selain itu, sekitar 60% responden mengalami kecemasan dan gangguan tidur akibat penggunaan gadget yang intensif.

Contoh lain datang dari studi di sebuah universitas lain di Indonesia yang menemukan bahwa dari 164 mahasiswa kedokteran, sekitar 51,8% mengalami kecanduan smartphone, dengan mayoritas perempuan menunjukkan angka yang lebih tinggi.

Penelitian ini menyoroti bagaimana durasi penggunaan gadget yang panjang juga dikaitkan dengan tekanan mental dan distraksi dalam kegiatan belajar.

Kasus nyata yang ditemui di lingkungan kampus adalah seorang mahasiswa tingkat akhir yang merasakan dampak langsung dari kecanduan gadget. Alih-alih fokus menyelesaikan skripsi, ia lebih banyak menghabiskan waktu membuka media sosial dan menonton video tanpa batas.

Akibatnya, progres penyelesaian tugas akhir terhambat, motivasi turun, dan akhirnya terjadi penundaan dalam sidang skripsi yang semestinya rampung dalam satu semester.

Selain itu, penelitian internasional menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa di sebuah universitas di Saudi Arabia yang disurvei menggunakan smartphone rata-rata 6–11 jam per hari, dan sekitar 67% masuk dalam kategori kecanduan gadget, yang berkaitan dengan penurunan performa akademik serta dampak fisik seperti gangguan tidur dan kesehatan mata.

Dampak negatif lainnya terlihat dari aspek psikologis dan sosial. Kecanduan gadget berpotensi menurunkan kualitas interaksi sosial langsung, mengalihkan waktu diskusi belajar, serta meningkatkan risiko stres dan gangguan tidur. Dengan demikian, konsentrasi belajar menurun dan fokus mahasiswa terhadap materi akademik terganggu.

Penutup

Kecanduan gadget merupakan tantangan nyata yang mengancam kualitas pendidikan tinggi di era digital. Dari berbagai data survei, terlihat bahwa durasi penggunaan gadget yang berlebihan tidak hanya berdampak pada prestasi akademik, tetapi juga kesehatan mental dan fisik mahasiswa.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari mahasiswa, dosen, dan institusi pendidikan untuk mempromosikan penggunaan gadget secara bijak.

Baca Juga: Dampak Negatif Penggunaan Gadget bagi Anak Sekolah Dasar

Mahasiswa perlu mengembangkan manajemen waktu yang efektif, sedangkan kampus dapat menyediakan program literasi digital untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan mengelola penggunaan teknologi.

Dengan keseimbangan antara manfaat teknologi dan kedisiplinan belajar, gadget dapat menjadi alat yang mendukung kualitas akademik, bukan justru menjadi beban yang menghambat perkembangan belajar mahasiswa.


Penulis: Zahra Nadhifa A. P. (1152500117)
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya)


Dosen Pengampu: Drs. Widyatomo Ekoputro, M.A.


Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi 

Table of Contents

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *