Pendidikan di Masa Pandemi: Tantangan dan Solusinya

Pendidikan Dimasa Pandemi

Pendidikan di masa pandemi sangat berpengaruh terhadap siswa dan guru sekolah dasar. Di masa pandemi selain pendidikan  juga berpengaruh pekerja dan peluang kerja makin berkurang pengagangguran dimana-mana.

Sekolah yang tadinya offline menjadi online. Salah satu tantangan terbesar adalah pembelajaran jarak jauh tidak semua memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet membuat kualitas pendidikan menjadi tidak merata.

Selanjutnya interaksi sosial terbatas dalam pembelajaran jarak jauh siswa kehilangan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan teman dan guru mereka

Pendidikan di masa pandemi ini adalah pendidikan sangat yang berpengaruh terhadap guru dan siswa, beberapa tantangan yang kita hadapi sebagai berikut:

  1. Pembelajaran Jarak Jauh: Salah satu tantangan terbesar tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet kualitas pendidikan tidak merata.
  2. Interaksi Sosial Terbatas: Interaksi sosial adalah bagian penting dari pengalaman belajar, dengan pembelajaran jarak jauh, siswa kehilangan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan teman dan guru mereka.
  3. Motivasi dan Kedisiplinan: Belajar dari rumah dapat menurunkan motivasi dan disiplin siswa. Tanpa pengawasan langsung dari guru, beberapa siswa mungkin kesulitan untuk tetap fokus dan terorganisir.
  4. Kesejahteraan Mental: Pandemi juga berdampak pada kesejahteraan mental siswa. Ketidakpastian dan isolasi dapat menimbulkan stres dan kecemasan.
  5. Keterampilan Praktis dan Pengalaman Lapangan: Untuk beberapa bidang studi, seperti sains dan kedokteran, pembelajaran jarak jauh berarti siswa kehilangan pengalaman praktis dan laboratorium.

Pendidikan di masa pandemi ini, selain tantangan ada juga solusinya dalam pendiikan dimasa pandemi antaranya sebagai berikut:

  1. Pembelajaan secara daring ini menggunakan teknologi untuk belajar dari selain menjadi tantangan tidak semua siswa yang memiliki handpone untuk kelas online, webinar atau tutorial  video.
  2. Bahan Ajar Digital; berupa buku dan materi ajar bisa didigitalkan dan diakses melalui internet .Ini memudahkan siswa untuk belajar kapan saja dan dimana saja.
  3. Pelatihan Guru; guru perlu dilatih agar bisa mengajar seacara efektif dilingkungan digital.
  4. Dukungan Psikologi; dukungan ini untuk membantu siswa dan guru mengatasi str dan muncul kecemasan yang mungkin muncul selama pandemi.
  5. Pembelajaran Hybrid adalah kombinasi antara pembelajaran daring dan tatap muka, jika memungkinkan dan aman.
  6. Keterlibatan orang tua perlu lebih terlibat dalam pendidikan anak anak mereka belajar dan menjadi motivasi mereka

Penyebaran virus ini semakin menyebar, dunia pendidikan menetapkan pembelajaran secara daring. Pembelajaran ini sangat berpengaruh terhadap guru diantara jaringan tidak memindai,s iswa kurang paham dengan materi pembelajaran, siswa merasa kurang semangat mengikuti pembelajaran secara daring dan keterbatasan fasilitas dalam pembelajaran daring.

Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap siswa yaitu dapat menghambat proses pembelajaran pada siswa akhir selama masa pandemi terkait dengan keluarnya kebijakan dari KEMENDIKBUD. Namun pembelajaran yang tidak efektif seperti yang dibayangkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan terdapat berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Untuk meningkatkan kuaitas dan kapasitas guru, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan kerjasama dengan provider untuk melakukan pelatihan penggunaan IPEK dalam rangka pembelajaran jarak jauh meskipun dengan kuota terbatas namun hal tersebut merupakan salah satu langkah perlu dalam upaya peningkatan kapasitas guru.

Penulis: Nayla Amalia
Mahasiswa Jurusan PGSD, Universitas Pelita Bangsa

Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *