Memahami Karakteristik Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran

Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran
Ilustrasi Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Pendahuluan

Dalam proses pembelajaran, karakteristik siswa merupakan unsur yang krusial dalam kompetensi pedagogi. Dominasi karakteristik siswa penting bagi tendik, hal tersebut sebagai indikator professional atau tidak seorang tendik mapun guru.

Karakteristik siswa bukan hanya menjadi variable kognitif, melainkan penting agar dapat memahami, menguasai, dan mengimplementasikan dalam proses mengajar baik tendik atau guru tingkat dasar, menengah, atas, maupun perguruan tinggi.

Tendik maupun guru merupakan sebuah komponen yang penting dalam proses pembelajaran yang mengharuskan untuk tahu, menguasai, dan  mengifmplementasikan indikator karakteristik anak, tersebut meliputi:

  1.  Identifikasi karakteristik belajar siswa dikelas;
  2.  Setiap siswa diberi kesempatan yang sama, aktif dalam kegiatan belajar
  3. Mengetahui perilaku penyimpangan pesrta didik supaya dapat mencegah perilaku tadi sehingga tidak merugikan peserta didik lainnya.
  4. Memahami potensi dan  mengurangi kekurangan siswa;
  5. Memperhatikan siswa yang memiliki kelemahan atau kekurangan fisik tertentu sup dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa terasingkan, minder, dicemooh, serta lain sebagainya.

Pembahasan

A. Peranan Guru dalam memahami Karakteristik Peserta Didik

Guru mempunyai peranan penting ketika mengajar di kelas, seperti dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, baik regional maupun nasional. Guru merupakan bagian penting dalam proses pendidikan yang harus mampu melaksanakan proses belajar.

Peran penting inilah yang diperlukan seorang guru, khususnya proses membentuk kepribadian anak dan bangsa. Kualitas yang diinginkan bukan sekedar kecerdasan atau kemampuan tetapi juga akhlak mulia dan spiritualitas agama. Faktor yang perlu diperhatikan untuk memahami karakteristik siswa yaitu:

1. Membangun Komunikasi Verbal

Secara fungsional, komunikasi verbal dapat membangun unsur hubungan psikologis yang mengembangkan keharmonisan batin antara pendidik dan siswa.

Komunikasi verbal juga dapat digunakan untuk pendekatan proses pembelajaran, terutama untuk menjangkau siswa yang agak nakal. Faktor yang membuat siswa nakal adalah psikologi anak yang labil, faktor lingkungan, faktor bawaan,dan lain sebagainya.

2. Menjadi figur yang baik bagi peserta didik

Seorang figur yang baik pasti memahami karakteristik siswa dalam banyak aspek. Guru hendaknya mengedepankan teknik mengajar tertentu seperti: formal namun tidak kaku, tidak banyak bercanda, belajar di luar kelas, keseimbangan dalam tanya jawab, dan lain-lain. Berhati-hati dalam menyimpulkan karakter peserta didik.

Pendidik hendaknya berhati-hati dalam menarik kesimpulan, karena hal tersebut mengarah pada upaya memahami karakteristik siswa, sehingga guru dapat memaparkan segala kemungkinan dan memberikan jawaban yang masuk akal untuk mengoptimalkan pemahaman secara keseluruhan.

3. Mengenal tanda-tanda keanehan peserta didik

Tanda-tanda yang harus diwaspadai adalah tanda-tanda fisik dan non-fisik. Karena pada dasarnya tidak ada sesuatu yang aneh yang menarik perhatian, yang ada hanyalah keunikan.

Kekhasan mentalitas pelajar ini harus diatasi dengan memusatkan perhatian pada kualitas individu dan pengumpulan anak-anak dalam pengalaman pendidikan.

4. Bersifat terbuka

Sifat terbuka merupakan mentalitas penting bagi seorang guru karena sikap terbuka terhadap siswa memungkinkan Anda untuk memahami karakter mereka.

Siswa memerlukan pertimbangan dari guru baik di dalam maupun di luar wali kelas, siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda, sehingga guru harus menentukan cara dan pendekatan dalam rangka memahami sifat dan karakter siswa.

B. Indikator Penting Karakteristik Peserta Didik

Proses belajar akan berjalan dengan baik apabila guru dapat memahami kepribadian anak secara utuh. Karakter yang perlu dipahami dalam proses belajar ialah:

  1. Identifikasi karakteristik siswa dari fisik mapun non-fisik di kelas.
  2. Menentukan karakteristik belajar setiap siswa di kelas tersebut.
  3. Menjamin setiap siswa mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses belajar.
  4. Mengadakan kelas dan memberikan kesempatan belajar yang sama bagi semua siswa penyandang disabilitas fisik dan kemampuan belajar yang berbeda-beda.
  5. Usahakan untuk mencari tahu penyebab kelakuan buruk siswa tersebut agar tidak merugikan siswa lain.
  6. Membantu siswa dalam mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan dan pemahaman.

C. Mengembangkan Karakteristik Pembelajaran yang Mendidik

Model pembelajaran berpotensi mengoptimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.Indikator karakteristik anak dapat dilihat berdasarkan beberapa faktor:

  1. Identifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik.
  2. Semua peserta didik dapat kesempatan yang sama dalam pembelajaran.
  3. Pengelolaan kelas.
  4. Mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik.
  5. Membantu mengembangkan dan mengatasi kekurangan peserta didik.
  6. Memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu.

Kesimpulan

Pentingnya mengembangkan karakteristik perseta didik peran guru dalam memahami karakteristik perseta didik, kemudian mampu mengoptimalkan  proses pembelajaran konvensional atau pembelajaran di dunia formal.

Peran tersebut dapat hilang jika pendidik tidak mampu berinteraksi secara mendalam dengan anak, karena semakin sering guru  berinteraksi dengan anak maka guru akan semakin memahami karakteristik anak sehingga proses tersebut dapat mempengaruhi anak:

  1. Memperlancar pencapaian target pembelajaran.
  2. Membantu perkembangan dan kemajuan anak dalam penanganannya.
  3. Mempermudah dalam memperluas kemampuan peserta didik.
  4. Memudahkan guru dan orang tua dalam mengidentifikasi anak bermasalah.
  5. Mempermudah anak untuk berbaur dan bergaul dengan keadaannya saat ini.

Tendik sebagai guru mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan keadaannya saat ini (dunia persekolahan).

Kewajiban ini tidak dapat diabaikan karena pendidik adalah pionir dalam siklus pendidikan, terlepas dari apakah seorang guru secara profesional mengandalkan kemampuannya dalam mendidik siswa.

Tidak diragukan lagi, variabel penting yang harus dipahami dan diingat untuk pengalaman yang berkembang adalah kualitas dan kemampuan belajar generasi muda.

Penulis: Dannar Tirta Wijaya Ariyanto
Mahasiswa PGSD, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *