Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas yang dimiliki oleh individu siswa. Berbagai macam karakter yang di miliki siswa berbeda-beda setiap individunya dalam metode belajarnya, cara mengekspresikan diri serta memecahkan masalah.
Mengenal karakteristik siswa sangat penting bagi seorang guru atau pendidik, dengan mengenal karakteristik siswa pendidik dapat menentukan metode, strategi dan komponen pembelajaran lain yang tepat sehingga akan membuat hasil belajar lebih optimal dan tercapai keberhasilan pendidikan.
Sebagai contoh karakter siswa yang aktif dan senang bermain kurang tepat jika metode belajar yang digunakan adalah ceramah. Dengan memaksakan metode yang tidak sesuai akan membuat siswa menjadi tidak semangat dalam belajar sehingga berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.
Karakter yang ada pada diri siswa sangat beragam bentuknya seperti siswa yang aktif, pemalu, ramah, mandiri, kreatif, persahabat, nakal, membangkang dan sebagainya. Semuanya harus di sikapi secara bijak oleh pendidik. Mengenal karakteristik siswa memudahkan guru atau pendidik mengidentifikasi minat dan potensi peserta didik
Apa saja Karakteristik Peserta Didik dan Cara Mengidentifikasi Karakteristik
Ada 3 macam karakteristik yang ada pada siswa yang perlu diperhatikan pendidik yaitu:
- Karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal siswa. Misal kemampuan intelektual, kemampuan intelektual, berpikir.
- Karakteristik yang berkenaan dengan latar belakang dan status sosial.
- Karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan kepribadian seperti perasaan, sikap dan minat.
Cara mengidentifikasi karakter siswa dalam pembelajaran:
- Amati aktifitas siswa selama proses KBM.
- Lakukan komunikasi personal dua arah dengan siswa.
- Ikut libatkan siswa dalam kegiatan pengembangan diri.
- Amati tutur kata, sikap, perasaan dan perilaku siswa.
Manfaat Mengenal Karakteristik Siswa
Manfaat bagi pendidik mengetahui karakteristik siswa diantaranya, pendidik dapat memetakan peserta didik sesuai kondisi dan karakteristik masing-masing, pendidik dapat memberikan tugas sesuai kebutuhan dan kesanggupan siswa, pendidik dapat mengembangkan minat dan bakat siswa secara tepat dan dapat menekan potensi negatif dari karakteristik siswa tersebut.
Berbagai Karakter Peserta Didik di Tingkat Dasar
Pada tahap perkembangan intelektual usia 2 – 11 tahun berada pada fase pra operasional atau operasional konkret umumnya memiliki karakteristik diantaranya :
- Aktif Bergerak
Bergerak aktif merupakan ciri anak dalam masa pertumbuhan. Seorang guru harus dapat mengoptimalkan karakteristik anak aktif tersebut agar maksimal dalam proses pembelajarannya.
Misalnya siswa diajak melakukan eksperimen dan menyiapkan role playing di dalam kelas. Pendidik dapat menyiapkan model pembelajaran yang variatif sehingga keaktifan siswa tersalurkan dan dapat meningkatkan capaian belajar. - Senang Bermain
Pada usia dasar 2 – 11 tahun seorang anak akan menyukai sesuatu hal yang baru dan menyenangkan seperti permainan, oleh karena itu seorang pendidik harus dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan games agar tercipta suasana bermain dalam belajar.
Pendidik mesti mampu berinovatif dengan kreatifitas sehingga mengesankan bagi anak didiknya, contohnya menggunakan metode Games Based Learning. - Suka Bekerja dengan Kelompok
Pendidik sebaiknya menerapkan metode pembelajaran berkelompok seperti pembelajaran berbasis games, cerdas cermat atau proyek berkelompok yang mengharuskan siswa bekerjasama memecahkan masalah secara bersama. Metode ini menjadikan siswa saling percaya, tanggung jawab, kerjasama serta komunikasi yang baik. - Senang Berimajinasi dan Berkarya
Pada usia dasar biasanya anak suka dengan segala sesuatu yang menarik yang dapat merangsang daya imajinasinya seperti mereka menyukai film animasi dunia fantasi dimana mereka dapat berimajinasi.
Peran pendidik disini menciptakan model pembelajaran yang dapat menyalurkan imajinasi mereka dalam sebuah karya, misalnya guru menyiapkan alat dan bahan untuk menciptakn karya hasil imajinasi mereka seperti pembejaran dengan tugas praktis prakarya.
Diharapkan dengan penugasan prakarya dapat menstimulus siswa lebih kreatif dalam menuangkan imjinasinya ke dalam sebuah karya. - Senang Melakukan Sesuatu secara Langsung
Ciri utama siswa pada tahap ini ketika memahami suatu hal dengan melihat contoh langsung atau stimulasi langsung atau praktik, disini pendidik dapat mencontohkan atau mendemonstrasikan kasus yang ada dengan memberikan contoh langsung, atau dengan memberikan video tutorial dari konsep yang dijelaskan. - Suka Mengganggu dan Ingin Diperhatikan
Ada beberapa siswa yang mempunyai karakteristik ini dimana mereka ingin tampil cari muka dan perhatian guru dan teman-temannya. Kondisi seperti ini menjadikan perhatian guru jangan sampai kelewat batas, jikalau sudah kelewat batas guru wajib menegur dan mengingatkan.
Metode belajar yang mesti dilakukan yaitu memberikan ruang terhadap siswa tersebut untuk tampil di depan kelas menunjukan bakatnya seperti bernyanyi, dance dan lainnya. - Suka Mencoba Hal Baru
Anak usia dasar biasanya menyukai hal-hal baru yang menantang dimana mereka mempunyai tingkat keingintahuan yang tinggi tentang berbagai hal.
Sebagai pendidik perlu mengkondisikan pembelajaran agar siswa dapat bereksperimen tanpa batas untuk menyalurkan kreatifitasnya dengan metode pembelajaran project based learning, eksperimen dan studi kasus agar siswa bebas menuangkan ide-idenya sehingga tercipta solusi baru.
Dikutip dari buku Dr. Meriyati, M.Pd. (2015) dengan judul “Memahami Karakteristik Anak Didik”, pendidik harus memahami segala hal yang berkaitan dengan karakter anak yaitu :
- Siswa adalah subjek bukan objek pembelajaran. Dimana anak memiliki kebebasan sendiri dalam menemukan kedewasaan.
- Anak didik adalah makhluk yang sedang berkembang yang mana setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda- beda.
- Anak didik hidup dalam dunia masing masing. Artinya perlakuan dan stimulus yang diberikan pada anak SD akan berbeda dengan anak SMP, masing masing punya cara sendiri dalam memahami dan menyerap suatu hal.
- Anak didik datang dari lingkungan berbeda. Hal ini berarti pola pikir, budaya dan kebiasaan setiap siswa juga akan berbeda satu sama lain.
- Anak didik memiliki ketergantungan terhadap orang dewasa. Sehingga penting adanya figur yang bisa membimbing,melindungi dan mengarahkan mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan matang.
- Anak didik memiliki potensi dan dinamika. Dalam perkembangan diri banyak dinamika yang berubah dari dalam diri siswa,dan dalam proses pendewasaan hal ini adalah wajar.
- Terpenting sebagai guru perlu mengarahkan dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan dan minat siswa, sehingga siswa tidak terjerumus kepada hal negatif.
Itulah beberapa hal yang perlu dipahami Pendidik atau guru mengenai karakteristik siswa. Untuk mengenali karakter setiap siswa bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Sehingga perlu pendekatan dan metode khusus dalam menyiapkan dan mengelola pembelajaran dengan karakter individu yang beragam.
Pendidik atau guru tidak perlu menyiapkan metode dan strategi khusus pada setiap siswa. Terpenting bisa mengenali karakteristik masing-masing siswa dan paham dengan kebutuhan mereka.
Anda cukup mengarahkan dan membimbing, selanjutnya biarkan mereka berkembang sendiri sesuai dengan pola perkembangan dan minat masing-masing.
Penulis: Vania Nasywa Paramitha
Mahasiswa Jurusan PGSD/FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Editor: I. Khairunnisa
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News