Kitab Faid ar-Rahman karya Kyai Sholeh Darat disinyalir mempengaruhi secara signifikan pola pemikiran salah satu pahlawan Indonesia, yaitu R.A. Kartini.
Kitab ini ditulis atas permintaan Kartini ketika datang ke majelis Mbah Sholeh Darat, ia meminta penafsiran al-Qur’an Mbah Sholeh Darat dapat ditulis menggunakan bahasa Jawa yang ditulis menggunakan huruf Arab (pegon) agar mudah dimengerti oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan sebagian pendapat mengatakan bahwa ada beberapa halaman yang ditulis dan diberikan kepada Kartini sebagai hadiah pernikahan.
Kitab tafsir ini juga menjadi yang pertama berbahasa Jawa karena pada waktu itu tidak ada ulama yang berani menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Jawa karena Al-Qur’an dianggap terlalu suci, dan tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apapun dan melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Qur’an dalam bahasa Jawa.
Kitab tafsir ini diberi nama Faid ar-Rahman fi Turjumani al-Kalam al-Maliki ad-Dayyan, secara bahasa kata Faid ar-Rahman berarti limpahan dari zat yang maha kasih, sebagai isyarat bahwa kandungan tafsir tersebut merupakan limpahan kasih sayang Tuhan yang tercermin dalam uraian tafsirnya.
Tafsir ini ditulis sesuai dengan urutan mushaf (tartib mushaf). Mbah Sholeh Darat menulis kitab tafsirnya belum sampai selesai, beliau hanya menyusun kitab tafsirnya terdiri dari dua jilid, mulai dari jilid 1, diawali dengan muqaddimah kitab Tafsir Faid al-Rahman, lalu dilanjutkan dengan muqaddimah Surat al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan penafsiran ayat 1 sampai ayat 7.
Kemudian setelah surat al-Fatihah dilanjutkan dengan tafsir surat al-Baqarah yang dimulai dengan muqaddimah surat al-Baqarah yaitu penafsiran ayat 1 sampai ayat 286. Dengan jumlah isinya 503 halaman.
Jilid pertama ini mulai ditulis pada malam Kamis 20 Rajab 1309 H/19 Februari 1892 M, dan selesai pada malam Kamis, 19 Jumadil al-Awal 1310 H/9 Desember 1892 M. Dicetak di Singapura oleh percetakan Haji Muhammad Amin pada tanggal 27 Rabi’ul Akhir 1311 H/7 November 1893 M.
Selanjutnya jilid Kedua, dimulai dari muqaddimah sang penulis kemudian muqaddimah surat Ali ‘Imran dan dilanjutkan dengan penafsiran ayat 1 sampai ayat 200. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan tafsir surat an-Nisa’ yang dimulai dengan muqaddimah Surat an-Nisa’ yaitu penafsiran ayat 1 sampai ayat 176.
Dengan jumlah isinya 705 halaman. Jilid Kedua ini diselesaikannya pada hari Selasa tanggal 17 Safar 1312 H/20 Agustus 1894 M. dan dicetak oleh percetakan Haji Muhammad Amin pada tahun 1312 H/1895 M.
Setiap surah ditafsirkan sesuai dengan urutan mushaf, kemudian diterjemahkan menggunakan bahasa Arab (pegon), dan tafsirnya ditulis menggunakan bahasa dan tulisan yang sama agar bisa dipahami oleh masyarakat setempat.
Mbah Sholeh Darat menjelaskan bahwa sumber-sumber penafsiranya terkadang sekilas mengkaitkan dengan ayat Al-Qur’an, hadis, akal, kitab-kitab tafsir klasik, dan beberapa pemikiran kaum sufi, yang beliau gunakan sesuai dari aspek kandungan isinya.
Penulis: Ainan Fiha
Mahasiswa Ilmu Al-quran dan Tafsir Institut Ilmu Al-Quran An-Nur Yogyakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News