Menceritakan seseorang yang sudah berusaha memberi perlakuan baik kepada kekasihnya namun, malah mendapat perlakuan buruk.
Tokoh utama ini bertanya kepada dirinya sendiri mengapa ia masih bertahan padahal ia tau kekasihnya tidak menghargai cintanya selama ini.
Ia sudah tak sanggup menjalani hubungan yang toxic ini, namun tak mampu mengakhirinya karena sudah terlanjur cinta.
Ia tidak ingin kehilangan kekasihnya namun di sisi lain ia lelah berjuang dan seharusnya seorang kekasih dapat menjadi rumah tempat ia bersandar akan tetapi malah sebaliknya.
Ia tidak dapat move on dari cintanya, namun ketika bersama kekasihnya ia tersiksa. Perasaannya yang saat ini sedang tersiksa tapi ia tak mampu menyerah karena terlanjur cinta.
Berdasarkan pengalaman tokoh utama bahwa ia telah lelah menjalani hubungan dengan kekasihnya namun, tidak bisa karena terlanjur cinta. Berat rasa mempertahankan, juga tak mampu untuk kehilangan sosok sang kekasih, entah karma darimana hingga hubungan itu terasa sudah terlalu hancur untuk dilalui.
Antara seorang yang tak dapat lepas dari masa lalunya atau seseorang yang terkena karma oleh masa lalunya sehingga, hubungan yang semestinya bahagia kini terancam hancur.
Ibarat sebuah buku maka,lebih baik membacanya dua kali daripada membeli buku baru, begitu pula dengan hubungan asmara yang lebih baik dipertahankan daripada akhirnya memilih orang baru sebagai pelampiasan yang pada akhirnya hanya berujung sama seperti sebelumnya.
Cinta itu tidak datang berkali kali, hanya saja manusia lah yang membuat nya berkali kali, cinta pertamamu itu seharusnya ialah cinta sejati yang harus kau pertahankan tetapi hanya karena suatu masalah kau meninggalkan cinta pertamamu dan memilih orang baru hanya sebagai pelampiasanmu.
Masalahnya bukanlah dirimu yang tidak bisa move on dari masa lalu mu akan tetapi,perasaan orang baru itu yang hanya kau jadikan sebagai pelampiasan akan amat sangat tersakiti hatinya apalagi jika dirimulah cinta pertamanya sementara kau masih terjebak di masa lalumu sendiri.
Seseorang yang bahkan sulit untuk jatuh cinta terhadap seseorang,akan sangat tulus terhadap cinta pertamanya, ia akan mempertahankan cintanya bahkan, jika kekasihnya tidak memberikan perlakuan yang serupa sekalipun, ia tetap tidak bisa melepasnya karena terlanjur cinta.
Cinta adalah fitrah terbesar manusia, dimana seorang yang bersungguh sungguh akan cintanya tidak akan pernah menyia nyiakanmya.
Ia akan menjaga, mempertahankan dan tidak akan membiarkan cinta itu hilang hanya karena hal sepele. Zaman sekarang sulit menemukan cinta yang tepat, bukan dari memandang fisik, maupun akademis seseorang melainkan, hati seseorang.Saat ini banyak sekali orang jatuh cinta kepada lelaki yang tidak tau cara menjaganya.
Di sini kita belajar dari sebuah kasus ratusan siswa di Ponorogo yang terpaksa menikah muda sebelum waktu wajarnya usia mereka menikah, tentu itu semua lagi lagi karena mereka terlanjur cinta.
Boleh saja kita jatuh cinta pada seseorang tapi, janganlah kau membuat hal itu menjadi faktor perusak dirimu yang sesungguhnya, jika dirimu adalah seorang lelaki yang mencintai wanita maka jagalah wanitamu janganlah kau merusaknya. Akan tetapi jika kau seorang perempuan jangan sekali kali mau dirusak oleh kekasihmu.
Cinta dapat menjadi malapetaka bagi dirimu sendiri,bukan berarti cinta itu adalah sesuatu yang tidak suci tetapi, manusialah yang membuat nya tidak suci.
Janganlah kalian menjadi sepasang kekasih yang buta akan cinta. Tiada yang melarang dirimu untuk jatuh cinta akan tetapi, janganlah kaian mencemari istilah cinta itu.
Segeralah sadar cinta seperti apa yang kalian miliki,jika itu cinta yang berbeda agama akankah kalian masih melanjutkan hubungan itu? Ataukah kalian akan memutuskannya karena perbedaan.
Berfikirlah bagaimana jika kalian mencintai akan tetapi terhalang sebuah tembok yang sangat besar yaitu agama, kalian memang mempunyai cinta namun,apakah tuhan merestuinya?
Tidak hanya tentang perbedaan,bahkan persamaan pun dapat membuat kata cinta itu menjadi tidak suci lagi, menyukai sesama gender ialah salah satu sisi gelap dari cinta.
Seseorang mungkin mencintai terhadap sesama gender akan tetapi, dunia punya norma.
Dirimu sendirilah yang dapat menentukan bagaimana makna cintamu itu,apakah cintamu terhalang perbedaan atau persamaan?
Sesungguhnya dirimu sendiri yang menempatkan hal itu dalam posisi yang benar atau salah.
Tuhan menciptakan manusia dengan akal dan fikiran dan sudah semestinya manusia dapat menempatkan cintanya dalam maksud yang sebaik baiknya.
Sekarang mari kita kembali lagi sesuai keyakinan masing masing,cinta manusia tergantung siapa yang memaknai, menjaga, menghormati, dan sadar diri.
Hanya dengan membaca pesan ini kalian tidak akan berubah tanpa usaha sendiri untuk menyikapi suatu hubungan.
Dimanapun kalian berada saat ini, siapapun kalian, tidak peduli pria atau wanita,beda agama ataupun segender, ketahuilah sendiri bagaimana cara untuk melanjutkan hubungan kalian jika, hubungan itu sudah dirasa tak pantas maka, jangan segan segan untuk mengakhirinya, janganlah ragu, takut ataupun malu. Berfikirlah dampaknya terhadap lingkungan kalian.
Apakah kalian ingin kehilangan keluaraga, teman, dan tetangga hanya karena hubungan cinta yang tidak sewajarnya di lanjutkan? Itu semua ada ditangan kalian.
Tuhan memberikan fitrah terbesar kepada manusia yaitu cinta,entah bagaimana kalian menyikapinya, semua tergantung diri sendiri.
Hanya saja jangan sampai kehilangan orang yang benar benar kalian sayangi hanya karena suatu cinta yang bahkan tidak pantas untuk disebut cinta.
Penulis: Seputih Hati Imani
Siswa Jurusan Bahasa SMA Negeri 1 Kepanjen
Keren banget 🥰