Resiko Hamil di Bawah Umur

Hamil di bawah umur

Akhir-akhir ini seringkali terjadi permasalahan hamil di bawah umur pada remaja. Terkadang hal ini bisa menyebabkan mental seseorang yang mengalami hal tersebut down.

Dalam banyak kasus, tingkat kehamilan pada remaja rata-rata merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. Dikarenakan masih belum siap menerima kenyataan yang telah terjadi, hal ini juga yang menyebabkan seseorang yang hamil di bawah umur menjadi stres, frustasi, resiko kesehatan, dan masalah rumit lainnya.

Dikutip dari website Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku, Kehamilan remaja berdampak negatif pada kesehatan remaja dan bayinya, juga dapat berdampak sosial dan ekonomi.

Kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.

Kehamilan pada remaja juga terkait dengan kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman. Hamil di bawah umur tentunya memiliki tingkat risiko masalah kehamilan yang cukup tinggi.

Hamil di usia remaja memilki resiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi terlalu dini, dengan berat badan lahir rendah, dan mirisnya risiko kematian lebih tinggi. Karena Pada saat usia remaja, pertumbuhan dan perkembangan anak masih berlangsung. Dalam hal ini  remaja memerlukan asupan gizi yang seimbang untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.

Kehamilan pada remaja dapat mengganggu tumbuh kembang sang ibu dan menyebabkan terjadinya anemia, kekurangan gizi, dan rendahnya daya tahan tubuh.

Dikutip dari Kompas.com, terungkap seorang  ayah di Pemalang Tega Hamili Anak Kandung di Bawah Umur. Diterangkan bahwa kasus itu bermula, saat korban melahirkan di dalam kamar mandi, dan diketahu ibu korban.

Saat itu ibu korban merasa kaget karena sebelumnya tidak mengetahui jika anaknya hamil. Hingga kemudian, korban mengakui bahwa lelaki yang telah menghamilinya adalah bapak kandungnya sendiri.

Setelah mendengar pengakuan dari korban, ibu korban yang merasa tidak terima dengan perbuatan suaminya kemudian membuat pengaduan ke Polres Pemalang, dan kemudian tersangka terancam hukuman pidana penjara paling singkat 5 tahun, paling lama 15 tahun.

Kehamilan tentunya merupakan perjuangan yang akan dijalani oleh seorang ibu, akan tetapi terlepas dari itu semua tak sedikit yang mengalami keluhan yang dirasakan di awal kehamilan hingga proses persalinan, bahkan setelah melahirkan.

Kalau dipikir- pikir jika kondisi ini harus dijalani remaja di bawah umur tentunya sangat berisiko dalam segi kesehatan hingga psikologis.Hal ini dikarenakan masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.

Usia remaja biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi dan cenderung berani mengambil resiko atas apa yang dilakukannya tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu.

Jadi, dalam mencegah hal ini terjadi didik diri sendiri dengan pengetahuan mengenai kehamilan serta  mulailah dengan mendidik diri sendiri tentang bagaimana kehamilan dimulai.

Banyak studi telah menemukan bahwa semakin banyak kita  tahu tentang cara kerja seks dan kehamilan, semakin baik pula dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan seks.

Penulis: Yohana Desy Ngabut
Siswa Jurusan IPA SMAK Seminari St. Yohanes Paulus II Labuan Bajo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *