Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang, tak hanya melulu soal sandang, pangan, dan papan, pendidikan menjadi pondasi terpenting bagi setiap individu untuk bisa berkembang dan mendapatkan ilmu guna mencerdaskan kehidupan pribadinya.
Dewasa ini, pendidikan adalah hal yang penting untuk bisa memperluas cakrawala dan mengaktualisasikan kemajuan zaman yang semakin berkembang. Dengan memperoleh pendidikan dapat memberikan pengalaman yang luar biasa dan memiliki impact yang sigifikan bagi kehidupan pribadi maupun orang lain.
Pendidikan di Indonesia sendiri telah lama berkembang, semakin tahun kualitas pendidikan di Indonesia pun semakin meningkat. Hal tersebut tentunya tak lepas dari peran bapak pendidikan yaitu bapak Ki Hadjar Dewantara.
Beliau adalah pejuang dan pahlawan yang ingin memajukan manusia Indonesia melalui pendidikan. Tak bisa dipungkiri bahwa pendidikan bertaut dengan pola pikir manusia, dengan memperoleh pendidikan akan menciptakan sumber daya manusia yang unggul, dan itulah tujuan beliau untuk bisa memperjuangkan pendidikan Indonesia.
Meskipun beliau melalui banyak rintangan dan cobaan dalam memperjuangkan pendidikan, tak lantas membuat beliau menyerah, dan hasil dari tekat beliau dapat kita rasakan sampai saat ini.
Dalam memajukan pendidikan di Indonesia Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.” yang memiliki arti: dari depan memberikan teladan yang baik, dari tengah membangun kemauan atau cita-cita, dan dari belakang memberikan dorongan.
Semboyan di atas merupakan harapan dari Ki Hadjar Dewantara bagi seorang pendidik. Pada hal ini memang sebuah pendidikan tidak bisa dilepaskan dari seorang pendidik, seorang pendidik ini dituntut untuk bisa memberikan pengajaran terbaik bagi para peserta didiknya agar mampu bersaing di dunia luar nantinya.
Akan tetapi, untuk mencapai capaian itu diperlukan adanya pendidikan yang berkualitas, tentunya hal tersebut merupakan tanggung jawab pendidik untuk bisa memajukan dan mengaktualisasikan pendidikan yang mencangkup semua kalangan untuk menciptakan pendidikan berkualitas tinggi.
Pendidik mempunyai peran besar dalam meningkatakan kualitas pendidikan di Indonesia dikarenakan pendidik merupakan garda terdepan dunia pendidikan yang memungkinkan untuk bisa mencapai target tersebut jika diiringi dengan kemauan dan keprofesionalitasan dalam menjalakan tugas profesinya.
Tak cukup sampai di situ, seorang pendidik juga harus menjadi role model bagi para peserta didik sehingga harus menanamkan empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, serta kompetensi professional.
Berbicara tentang pendidikan yang berkualitas memang memiliki banyak faktor untuk wujudkannya, bebrapa faktor tersebut akan dikupas tuntas dalam “Menapaki Pendidikan Berkualitas: Hilangkan Konvensionalitas, Jadikan Dasar Negara sebagai Asas, serta Koneksikan Keterampilan Abad 21 yang Selaras.”
Hilangkan Konvensionalitas
Konvensionalitas seorang pendidik sering kali terjadi pada saat proses pembelajaran khususnya dalam hal media pembelajaran. Hal ini tentunya penjadi problem atau masalah yang harus dihilangkan, karena konvensionalitas ini akan memberikan dampak pada lingkungan kelas.
Dalam praktiknya masih banyak pendidik yang hanya menggunakan satu media pembelajaran tanpa adanya kreativitas dan variasi. Ini menimbulkan sikap peserta didik yang memiliki kebosanan dalam setiap pertemuannya jika pendidik konvensionalitas, sehingga materi yang disampaikan tidak bisa maksimal.
Realita masih banyak terjadi pendidik yang merasa benar akan konvensionalitasnya dan enggan mempadupadakan pendidikan dengan teknologi. Ataupun masih ada pendidik yang enggan belajar dengan kemajuan zaman dan masih terpaku pada satu media saja dengan dalih “umur”.
Perspektif ini tentunya tak sejalan dengan perkataan bapak bendidikan yang pernah berucap belajarlah sepanjang hayat. Apalagi sebagai seorang pendidik tentulah terus belajar tanpa mengenal usia, belajar sudah tidak semonoton dahulu. Belajar bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Usia bukan menjadi alasan untuk bisa terus memberikan hal terbaik bagi nusa dan bangsa. Konvensionalitas itulah yang perlu diubah untuk bisa memberikan pendidikan yang berkualitas.
Untuk menanggulangi itu semua diperlukan kesadaran dan kemauan untuk bisa memantaskan diri dengan kemajuan zaman, selain itu dibutuhkan variasi dalam mengajar dan dengan dipadukan menggunakan teknologi yang mempuni, untuk bisa memberikan pengalaman menarik bagi peserta didik.
Jadikan Dasar Negara sebagai Asas
Dalam berkehidupan sehari-hari tentunya tak lepas dari sebuah pedoman, tak terkecuali juga dalam dunia pendidikan. Dasar negara ini digunakan untuk mengatur dan mejadi pedoman dalam berkehidupan. Dasar negara ini adalah Pancasila.
Aktualisasi pendidikan dengan Pancasila adalah dengan memberikan pengajaran yang berkiblat dengan Pancasila itu sendiri. Harus digaris bawahi bahwasannya Pancasila memberikan pengajaran yang mengedepankan kemandirian dan memfasilitasi perbedaan tanpa adanya diskriminasi.
Melalui 45 butir Pancasila yang bisa diaktualisasikan bagi dunia pendidikan akan membentuk pendidikan yang mandiri, berdiferensiasi, bertaqwa, mengahargai hak, dan memanusiakan manusia.
Koneksikan Keterampilan Abad 21 yang Selaras
Perkembangan ilmu pendidikan haruslah memiliki keterampilan dengan abad 21 hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Keterampilan abad 21 semakin gencar untuk digunakan, dengan penggunaan keterampilan abad 21 akan memberikan output bagi peserta didik yang memiliki pemikiran kritis, mampu berkolaborasi, mampu berinovasi, dan mampu bekerja sama.
Keterampilan abad 21 ini sering dikenal dengan istilah 4C dengan makna, Critical Thinking atau berpikir kritis, Collaboration atau kemampuan bekerja sama, Communication atau kemampuan berkomunikasi, dan Creativity atau kreativitas.
Dengan mengoneksikan pendidikan dengan 4C tersebut akan bisa memberikan pendidikan berkualitas yang memungkinkan peserta didik bisa bersaing dengan dunia luar dan tentunya memiliki kompetensi yang unggul dalam problem solving, pemikiran kritis, bekerja sama, dam mampu melahirkan ide-ide cemerlang untuk memfasilitasi pendidikan di Indonesia.
Penulis: Reza Brian Zuama
Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Bahasa Indonesia Universitas Widya Mandala Surabaya
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru di Google News