Analisis Antioksidan pada Es Krim Kulit Buah Naga untuk Penderita Diabetes

Es Krim Kulit Buah Naga untuk Penderita Diabetes
Ilustrasi Buah Naga (Sumber: Media Sosial dari freepik.com)

Es krim merupakan makanan penutup atau desert yang populer dan banyak disukai oleh semua kalangan. Hidangan ini banyak disukai oleh semua masyarakat dari berbagai umur, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa karena memiliki cita rasa yang manis dan lembut.

Berdasarkan hasil penelitian Dubey (1997), bahwa statistik menunjukkan konsumsi es krim di Amerika Serikat mencapai lebih dari 1,4 miliar galon per tahun, dengan rata-rata seseorang makan sekitar 23 liter es krim per tahun.

Hal ini mengindikasikan popularitas yang besar. Alasan di balik masyarakat suka terhadap es krim adalah rasa manis yang lezat dan teksturnya yang lembut yang menggoda lidah dengan berbagai rasa seperti vanila, cokelat, dan stroberi, serta inovasi terbaru seperti es krim gurih garam dan matcha.

Es krim terus menggugah selera dan menjadi favorit banyak orang di segala usia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa es krim adalah hidangan penutup yang tak lekang oleh waktu dan terus menjadi pilihan yang menggoda bagi banyak orang.

Makanan dengan kandungan antioksidan tinggi dapat mencegah terjadinya penyakit kronis seperti diabetes mellitus serta dapat menangkal radikal bebas. Senyawa antioksidan memiliki kandungan yang bisa mencegah atau menghambat kerusakan sel karena sifat penangkal radikal bebas tersebut.

Apabila antioksidan yang terdapat pada tumbuhan kita konsumsi secara teratur maka zat antioksidan tersebut bisa menghambat senyawa radikal bebas yang ada di tubuh kita.

Menurut penelitian Miller (1993) di Australia, menunjukkan bahwa apabila kita memiliki kebiasaan mengonsumsi makan yang mengandung antioksidan yang tinggi yang dapat mencegah penyakit kronis seperti diabetes.

Selain itu, konsumsi makanan yang banyak mengandung antioksidan seperti stroberry dan jeruk dapat menangkal radikal bebas. Dengan demikian mengkonsumsi makanan dengan kandungan antioksidan dapat menghambat kerusakan sel.

Dragon fruit atau yang biasa disebut sebagai buah naga mempunyai kandungan antioksidan yang dapat menghambat terjadinya kerusakan sel. Hal tersebut dikarenakan radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang menyebabkan kerusakan sel, sehingga dapat menyebabkan peradangan dan penyakit.

Ketika mengkonsumsi buah naga selama 2 minggu secara teratur, kadar antioksidan meningkat sehingga antioksidan tersebut dapat menghambat radikal bebas yang terdapat di tubuh kita.

Buah naga megandung antioksidan yang dapat membantu menangkal radikal bebas, yaitu molekul yang tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel serta peradangan.

Sebuah penelitian di African Journal of Biotechnology menemukan bahwa buah naga mengandung antioksidan betacyanin dan dan betaxanthin yang dapat menetralisir radikal bebas dalam tubuh.

Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam World Journal of Pharmachy and Pharmaceutical Sciences menemuka bahwa aktivitas ntioksidan dalam buah naga dapat membantu menangkal radikal bebas di tubuh.

Kandungan buah naga berasal dari antioksidan kuat, antara lain vitamin C, beta-karoten, likopen, betalain, flavonoid, asam fenolik, dan betasianin.

Pasokan vitamin C serta karotenoid dalam buah naga merah dapat menetralisir radikal bebas dan melindungi sel darah putih yang ada di tubuh kita dari bahaya. Oleh karena itu, mengkonsumsi buah naga dapat menghambat radikal bebas karena di dalam buah naga mengandung antioksidan.

Kulit buah naga mempunyai kandungan antioksidan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan buah naga itu sendiri.

Hal tersebut karena kulit buah naga selain memiliki khasiat bagi kesehatan ternyata kandungan antioksidan didalamnya cukup tinggi, bahkan antioksidan yang berada pada kulit buahnya ternyata memiliki kandungan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan daging buahnya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jafar dan Marcella (2011), mengatakan bahwasannya antioksidan yang berada di kulit buah memiliki kadar lebih tinggi, misalnya saja seperti kandungan senyawa Betalanin yang ada pada kulit buah naga yang dapat meyumbangkan warna merah pada buah serta dapat meningkatkan kesehatan pada tubuh.

Selain itu, menurut Kimberly Synder (2014) yang merupakan ahli gizi serta penulis “The Beauty Detox Foods” menyatakan bahwa apabila manusia itu memiliki kemauan untuk megkonsumsi kulit buah, maka apabila terdapat kulit buah yang keras pun dapat dimakan.

Menurut pelitian Kimberly Synder tersebut bahwa kulit buah itu sebenarnya megandung 3-4 kali lebih tinggi serat apabila dibandingkan dengan daging buahnya. Selain itu antioksidan yang terkandung di dalam kulit buah tersebut ternyata juga dapat menghambat penuaan.

Penelitian lainnya yaitu meurut Wu et al., (2006) yang menjelaskan bahwa kulit buah naga memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dibandingkan dengan aktivitas antioksidan yang berada dalam daging buah naga.

Oleh karena itu, kandungan antioksidan yang berada dalam kulit buah naga dinilai lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan antioksidan yang ada di buah naga itu sendiri.

Kremer nabati mengandung lebih rendah lemak, rendah gula, bebas gluten, tidak mengandung laktosa dan protein dibandingkan dengan produk susu lainnya serta memiliki banyak kandungan gizi didalamnya.

Hal tersebut karena kandungan lemak krimer nabati berbeda-beda tergantung merek dan jenisnya, namun kremer nabati ini mengandung lebih rendah protein dan lemak karena tidak mengandung laktosa.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Winston dan Cecilia di USA menunjukkan bahwa kremer nabati memiliki kadar protein lebih rendah dan kadar lemak paling rendah bila dibandingkan dengan produk olahan susu lainnya.

Kremer nabati meurut pendapat Krisanti (2019) megandung lebih redah protein dibandingkan dengan susu kental manis yang biasa digunakan untuk topping makanan, karena kremer nabati tidak mengandung laktosa, bebas gluten dan rendah gula.

Kremer nabati mempunyai banyak kandugan gizi didalamnya seperti tinggi serat, bebas lemak trans, bebas kolesterol, rendah gula, memiliki indeks gllikemiks yang rendah serta dapat menahan lapar lebih lama.

Oleh karea itu, kadungan lemak, gula dan protein yang terdapat kremer nabati lebih rendah dibandingkan dengan produk susu lainnya yang mempunyai kandungan protein dan lemak lebih tinggi.

Kandungan antioksidan dalam es krim kulit buah naga merah mempunyai khasiat sebagai penurun kadar gula darah pada penyakit Diabetes Mellitus.

Hal tersebut diyakini karena kandungan yang ada pada buah naga merah terdapat banyak senyawa antioksidan seperti flavonoid serta betasianin yang dapat membatu menurunkan kadar gula darah dan menjadi salah satu cara untuk menghambat risiko terjadinya penyakit DM.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Mahattanatawee (2006) yang mengatakan bahwa di dalam buah naga terkandung senyawa kimia seperti flavonoid dapat menurunkan kadar glukosa di dalam darah.

Sehingga perlunya mengonsumsi buah naga merah pada penderita diabetes sangat dianjurkan, karena kandungan antioksidan yang ada di dalamnya dapat mengikat senyawa radikal bebas yang terdapat pada tubuh.

Alternative camilan yang bias dikonsumsi penderita diabetes adalah es krim kulit buah naga merah ini, selain teksturnya yang lembut juga dapat menghadirkan rasa yang menyegarkan bagi yang mengkonsumsi.

Oleh karena itu, dapat dikatakan kandungan antioksidan pada buah naga merah bias membantu mengurangi kadar gula darah pada penderita DM.

Penulis: Nurul Hidayah
Mahasiswa Ilmu Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *