Lagu “Sampai Jadi Debu” adalah salah satu hasil karya yang diciptakan oleh Banda Neira. Banda Neira merupakan salah satu grup music Indonesia yang beranggotakan oleh Rara Sekar dan Ananda Badudu.
Sayangnya grup music ini tak bertahan lama, mereka secara resmi memutuskan untuk membubarkan diri pada Jumat, 23 Desember 2016 dini hari. Meskipun begitu lagu ini baru sempat dinyanyikan di konser yang dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2017.
Lagu “Sampai Jadi Debu” juga sempat menjadi soundtrack film “Posesif” karya Edwin yang dirilis sejak tanggal 26 Oktober 2017.
Ananda Badudu (personel Banda Neira) mengatakan bahwa lirik lagu “Sampai Jadi Debu” sebenarnya terinspirasi dari kisah romantis antara Kakek dan Neneknya yang telah meninggal pada tahun 2016, selang beberapa hari setelah lagu ini direkam.
Ananda Badudu yakin bahwa cinta abdi tersebut nyata dengan adanya jalinan hubungan pernikahan. Karena dengan adanya hubungan pernikahan kita dapat berikrar untuk sehidup semati, menjalani kehidupan sehari-hari dengan pasangan hingga tua nanti, bahkan sampai akhirnya menjadi debu karena terpisahkan oleh maut, namun tetap bisa bertemu di surga nanti dan menjadi cinta yang kekal dan abadi. Lalu berikut adalah makna dari lagu “Sampai Jadi Debu” menurut versi saya sendiri.
Lagu ini diawali dengan lirik yang penuh dengan makna, pada bait pertama di lagu ini yaitu “Badai tuan telah berlalu, salah kah kumenuntut mesra” memiliki arti jika segala masalah dan perjuangan yang sangat berat telah usai dan sekarang yang tersisa adalah waktu untuk menikmati hasil perjuangan jerih payah tersebut dengan bermesraan saja ucap pasangan perempuan didalam hubungan tersebut, kemudian pada lirik “Tiap pagi menjelang, kau disampingku. Ku aman ada bersamamu” berarti ucapan rasa syukur dari salah satu pasangan yang akhirnya menemukan cinta abadi yang dapat selalu bersamanya dan membuat rasa aman ketika bersama.
Lalu pada bait kedua lagu ini yaitu “Badai puan telah berlalu, salahkah ku menuntut mesra. Tiap taufan menyerang kau disampingku kau aman ada bersamaku” pasangan laki-laki tersebut juga mengatakan hal yang sama dengan pasangan hidupnya, bahwa mereka telah bersama-sama berjuang dari segala masalah, sama-sama berjuang melawan taufan yang terus menerjang sehingga akhirnya mereka berhasil mempertahankan hubungan yang langgeng dan abadi sampai mereka bisa menua bersama dalam rumah tangga.
Apapun halangan yang mereka hadapi akan dapat terselesaikan selama mereka tetap bersama, dan kini sudah waktunya mereka menikmati masa tua bersama untuk bermesraan dan menikmati waktu bersama.
Sang laki-laki juga bangga terhadap perempuannya yang selalu setia mendampinginya meskipun masalah terus berganti dan ia juga bangga dapat memberikan rasa aman kepada pasangannya mulai dari awal mereka berjumpa, menjalin hubungan pernikahan, dan akhirnya mereka jadi tua.
Pada bait terakhir yang bertuliskan “Selamanya… Sampai kita tua, sampai jadi debu. Kau di liang yang satu, ku disebelahmu”, mereka berdua akan terus menjaga perasaan saling mencintai, saling melindungi, dan memberikan rasa aman seperti itu selamanya.
Meskipun ajal menjemput dan memisahkan mereka, meskipun raga mereka sudah menjadi serpihan debu, bahkan sampai bertemu lagi di surga, cinta mereka tidak akan pernah mati dan selamanya menjadi cinta yang abadi.
Cinta mereka begitu kuat meskipun dihadapkan oleh berbagai macam masalah dan keadaan yang mengombang-ambingkan hati, namun jika orang yang disayangi selalu ada disampingnya maka hal tadi hanya akan lewat dalam sekejap mata.
Jika kalian sudah menemukan orang yang dapat melakukan hal tersebut, niscaya hubungan kalian bisa saja menjadi abadi dan indah seperti lagu ini.
Kesimpulan yang dapat diambil dari lagu ini adalah, pertama menyatakan bahwa cinta abadi itu nyata benar adanya dan yang kedua yaitu kunci dalam cinta yang abadi ialah kebersamaan.
Dengan adanya kebersamaan kita dapat menimbulkan perasaan nyaman, aman, percaya, dan dari itulah cinta itu terus bertumbuh untuk menjadi cinta yang satu yaitu cinta abadi sehidup semati.
Tentunya kalian juga pasti bisa menemukan cinta abadi kalian masing-masing dengan cara menjalani kunci yang sudah tersirat didalam lagu “Sampai Jadi Debu” milik Banda Neira.
Penulis: Bima Fikri Zuhdi
Siswa XI Bahasa SMAN 1 Kepanjen