Resensi Novel Sunset bersama Rosie: Tumbuhnya Mawar di Tegarnya Karang

Novel Sunset bersama Rosie

Judul: Sunset Bersama Rosie
Penulis: Tere Liye
Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara Jakarta
Terbit: Cet. 5, Mei 2022
Isi: 410 hlm; 20 cm
ISBN: 978-623-96074-6-3

Tumbuhnya Mawar di Tegarnya Karang

Novel Sunset Bersama Rosie adalah karya dari Tere Liye yang diterbitkan oleh PT Sabak Grip Nusantara Jakarta pada tahun 2022. Sunset Bersama Rosie merupakan novel terbitan ulang yang sebelumnya memiliki judul Sunset & Rosie dengan naskah awal (asli) tanpa perubahan naskah.

Novel ini menceritakan tentang kisah percintaan seorang pria bernama Tegar, yakni tokoh utama di novel ini serta sebagai pelaku sudut pertama. Tokoh Tegar diceritakan bahwa ia memiliki seorang sahabat bernama Rosie.

Mereka sudah bersahabat sejak kecil, bermain dan tumbuh bersama. Hal ini tidak menutupi kemungkinan bahwa Tegar menaruh perasaannya pada Rosie, perasaan yang lebih dari sekedar teman. Diceritakan bahwa Tegar memendam perasaan kepada Rosie cukup lama hingga 20 tahun lamanya karena menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya.

Diceritakan pula bahwa Tegar mengenalkan Rosie kepada sahabatnya, yakni Nathan. Keputusan tersebut nampaknya menjadi benih ketidakberuntungan pada Tegar.

Kegiatan atau momen-momen seperti mendaki gunung yang biasanya dilakukan berdua dengan Rosie, mulai saat itu dilakukan bersama Nathan.

Berjalan dua bulan setelah Rosie mengenal Nathan, Rosie mengajak Nathan dan Tegar untuk melakukan pendakian ke Gunung Rinjani bersama-sama.

Tegar saat itu memutuskan untuk berencana menyatakan perasaannya pada Rosie di puncak Gunung Rinjani kala matahari tenggelam, karena Rosie menyukai sunset.

Saat berada di Gunung Rinjani, sebelum matahari mulai tenggelam Tegar mencari cadangan air terlebih dahulu di mata air terdekat. Sayangnya, ketika kembali akan berbaur dengan kedua temannya, ia terkejut melihat Nathan yang saat itu selangkah lebih maju mengambil kesempatan dan menyatakan perasaannya kepada Rosie tepat saat sunset tiba. Mulai saat itu Tegar kehilangan semua kesempatan menjalin hubungan dengan Rosie.

Tegar memutuskan untuk melupakan Rosie dan berhasil menghindar darinya enam tahun lamanya. Lambat laun akhirnya Rosie menikah dengan Nathan. Mereka dikaruniai empat anak dengan nama-nama bunga yang indah, Anggrek, Sakura, Jasmine, dan Lili. Nathan dan Rosie mengelola resor di Gili Trawangan. Sedangkan Tegar berusaha berdamai dengan keadaan dan memulai kehidupannya yang baru dengan bertemu sosok yang baru pula yakni Sekar, tunangannya.

Sehari menjelang pernikahan Tegar dan Sekar, terjadi peristiwa Bom di Jimbaran, Bali. Keluarga Rosie ada di tempat kejadian bom itu. Tegar panik dan segera menuju ke Bali menghampiri kekasih lamanya itu, ia melupakan pernikahannya dengan Sekar yang akan digelar keesokan harinya.

Nahasnya, dalam peristiwa bom itu Nathan meninggal hingga membuat Rosie depresi berat hingga sempat melakukan percobaan bunuh diri. Kenalan Rosie bernama Clarice menyarankan Rosie untuk dirawat di shelter hingga pulih.

Di sana, Rosie bertemu dokter yang akan merawatnya, dikenal dengan nama Dokter Ayasa. Rosie melakukan perawatan itu cukup lama selama dua tahun.

Di balik itu, Tegar memutuskan untuk membantu Rosie dengan merawat anak-anaknya di Lombok hingga meninggalkan pekerjaannya, rumahnya, dan tunangannya yakni Sekar. Hal ini tentunya membuat hubungan Tegar dan Sekar memburuk karena Tegar tidak menepati janjinya kepada Sekar.

Akhirnya rekan kerja Tegar sekaligus sepupu dari Sekar yakni Linda mengingatkan Tegar bahwa tunangannya masih menunggu akan janjinya. Dengan berat hati Tegar akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta untuk menikah dengan Sekar, meninggalkan anak-anak Rosie yang “masih” dicintainya “ternyata” juga mencintainya. Namun, di saat pernikahan berlangsung, Sekar menyadari bahwa hati Tegar tidak untuk Sekar namun untuk Rosie seorang.

Sehingga Sekar merelakan Tegar menikah dengan Rosie, yang awalnya Oma (ibu Rosie)  tidak merelakan hal itu. Namun, setelah mengetahui anaknya masih mencintai Tegar, juga banyaknya jasa Tegar pada keluarganya, akhirnya pernikahan itu direstui olehnya.

Perjalanan yang begitu jauh lamanya. Peristiwa-peristiwa seperti direkam Tegar oleh indranya. Memang tidak mudah bagi Tegar untuk mencapai puncak. Tetapi, atas ketegaran Tegar sepertihalnya karang, dapat menumbuhkan sekuntum mawar indah di pundak kanannya.

Novel ini cukup menarik untuk dibaca. Novel ini merupakan adaptasi dari peristiwa pengeboman yang terjadi di Jimbaran, Bali. Disajikan dengan sentuhan cerita percintaan, keluarga, makna kesempatan, dan bagaimana cara yang tepat untuk mengambil keputusan.

Diksi-diksi indah yang menyelimuti per halamannya, menambah kesan sempurna saat dibaca. Alur yang dijelaskan membuat pembaca seperti diajak dan melihat peristiwa secara langsung di benak. Namun, pada sebuah karya pasti ada unsur kurang sempurnanya.

Butuh waktu lama untuk benar-benar mendalami ceritanya. Karena alur yang dibuat oleh sang penulis merupakan alur campuran. Butuh ketenangan dan kefokusan untuk membaca novel ini.

Penulis: Riska Yulistiya
Siswa Jurusan Bahasa SMA Negeri 1 Kepanjen, Malang, Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *