Abstrak
Tujuan asal penelitian ini artinya buat mengetahui tingkat kedatangan pelanggan di Alfamidi serta menganalisis sistem antrean dengan mengoptimalkan jumlah kasir yang harus pada setting di Alfamidi.
Akibat penelitian, menunjukkan bahwa contoh antrean yang digunakan pada PT Alfamidi bersifat Multi Channel Single Phase menggunakan menerapkan First Come First Serve (FCFS) disiplin antrean. Jumlah antrean yang dibuka di pasar swalayan Alfamidi saat ini adalah 3 kasir.
Namun 3 baris kasir kelebihan padahal 2 baris kasir sudah relatif. Analisis sistem antrean menunjukkan bahwa jumlah antrean kasir yg optimal yaitu 2 antrean kasir buka di pukul 07.00 hingga 21.00, satu kasir antrean buka pukul 21.00 sampai 07.00.
Kata Kunci: Teori Antrean, Model Antrean, Kasir, Optimalisasi Pelayanan, Tingkat Keramaian.
Abstract
The original purpose of this research is to determine the arrival rate of customers at Alfamidi and to analyze the queuing system by optimizing the number of cashiers that must be set at Alfamidi. As a result of research showing that the queuing model used at PT Alfamidi is Multi Channel Single Phase by applying First Come First Serve (FCFS) queuing discipline.
The number of queues open at the Alfamidi supermarket is currently 3 cashiers. but 3 cashier lines are excess even though 2 cashier lines are relative. Queuing system analysis shows that the optimal number of cashier queues is 2 cashier lines open at 07.00 to 21.00, one cashier line open at 21.00 to 07.00.
Keywords: Queuing Theory, Queuing Model, Cashier, Service Optimization, Crowd Level.
Pendahuluan
Jasa artinya sektor ekonomi yang berkembang secara cepat dan jasa ialah sektor ekonomi terbesar dalam rakyat maju (Heizer, 2004). Di sektor jasa lebih memuat poli perseteruan antrean, hal ini disebabkan sang karakeristik sektor jasa yang bersifat random (tidak teratur), baik pada pola kedatangan maupun ketika yang diperlukan buat menerima pelayanan.
Pelayanan yang terbaik antara lain yaitu menyampaikan pelayanan yang cepat sebagai akibatnya pelanggan tak dibiarkan menunggu usang.
Pelayanan di sini bisa berupa pemugaran sistem antrean, karena berasal poli kasus yang dihadapi para pelanggan banyak mengeluhkan tentang lamanya saat menunggu sebelum diproses ketika bertransaksi. Jika tak jarang timbul antrean yang panjang maka akan mengakibatkan kekecewaan pelanggan serta taraf kepercayaan terhadap jasa pelayanan tadi menurun.
Pasar swalayan merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang menyediakan barang-barang kebutuhan harian terutama makanan dan minuman. Salah satu Alfamidi yang menyediakan bahan kebutuhan konsumen buat memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu pasar swalayan Alfamidi Pabelan.
Aktivitas pemasaran yang dilakukan pasar swalayan Alfamidi yaitu menggunakan menyediakan beraneka macam jenis produk perusahaan (selaku pembuat). Alfamidi mempunyai 3 kasir yang dibuka pada saat jam ramai atau ketika para konsumen mengantre terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan.
Banyaknya pengunjung di jam-jam eksklusif menyebabkan terjadinya antrean sehingga para pelanggan membutuhkan waktu buat menunggu sampai dilayani serta juga lama ketika menunggu dipengaruhi oleh jumlah barang yang dibeli oleh para konsumen.
Model antrean yang diterapkan pada pasar swalayan Alfamidi yaitu Multi Channel Single Phase sebab terdapat dua atau lebih fasilitas pelayanan (kasir) dialiri oleh antrean tunggal. Supermarket Hyperstore dibuka selama 24 jam pada hari Senin sampai dengan hari Minggu.
Jumlah jalur kasir yang dibuka pada pukul 07.00-21.00 WIB ialah 2 jalur kasir sedangkan di pukul 21.00-07.00 WIB jumlah jalur kasir yang dibuka ialah 1 jalur kasir. Berdasarkan observasi jumlah konsumen yang datang di pagi hingga dengan malam lebih banyak dibandingkan menggunakan malam hingga pagi.
Jam ramai di Alfamidi yaitu pada pukul 07.00-21.00 WIB karena pada waktu tersebut pelanggan atau konsumen yang baru pulang kerja tiba buat membeli keperluannya.
Berdasarkan wawancara, beberapa konsumen lebih memilih berbelanja pada sore atau pun malam, dikarenakan di saat pagi ada yang bekerja dan di siang hari cuaca yang panas membentuk konsumen lebih memilih berbelanja di sore atau malam hari sesuai observasi, poli konsumen yang datang serta pelayanan pada pasar swalayan Alfamidi mengakibatkan antrean yang panjang di bagian kasir, sebagai akibatnya terlihat kenyataan atau konflik yang ada yaitu banyaknya konsumen yang menunggu pada antrean untuk membayar belanjaannya.
Bila loket pembayaran atau kasir terlalu banyak, maka akan memerlukan ongkos yang besar. Kebalikannya, jika loket pembayaran atau kasir kurang maka akan terjadi barisan penungguan pada waktu yang cukup lama yang juga akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan seperti kehilangan pelanggan.
Berdasarkan uraian serta latar belakang permasalahan antrean yang terdapat di pasar swalayan Alfamidi maka dilakukan penelitian menggunakan tujuan penelitian buat mengetahui tingkat homogen-homogen kedatangan pelanggan, tingkat rata-homogen pelayanan, serta optimalisasi jumlah kasir yang harus ditetapkan di pasar swalayan Alfamidi.
Kajian Pustaka
Teori Antrean
Teori antrean adalah teori yang menyangkut studi matematis berasal antrean-antrean atau baris-baris penungguan. Deretan baris-baris penungguan ini tentu saja ialah suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia jika kebutuhan akan suatu pelayanan melebihi kapasitas yang tersedia buat menyelenggarakan pelayanan itu (Dimyati 2009).
Sedangkan berdasarkan Heizer dan Render (2005), antrean ialah orang-orang atau barang pada sebuah barisan yang sedang menunggu buat dilayani.
Berdasarkan Heizer serta Render (2005), terdapat 3 komponen dalam sebuah sistem antrean, yaitu:
- Kedatangan atau masukan sistem kedatangan memiliki ciri mirip berukuran populasi, perilaku serta sebuah distribusi statistik.
- Disiplin antrean atau antrean itu sendiri. Karakteristik antrean meliputi apakah jumlah antrean terbatas atau tidak terbatas panjangnya dan materi atau orang-orang yg terdapat di dalamnya.
- Fasilitas Pelayanan Karakteristiknya mencakup desain dan distribusi statistik waktu pelayanan.
Model antrean membantu para manajer membentuk keputusan buat menyeimbangkan biaya pelayanan menggunakan menggunakan porto antrean meliputi hal berikut:
- Ketika rata-rata yang dihabiskan sang pelanggan pada antrean;
- Panjang antrean homogen-rata;
- Saat rata-rata yang dihabiskan sang pelanggan dalam sistem (waktu tunggu ditambah waktu pelayanan);
- Jumlah pelanggan rata-homogen pada sistem;
- Probabilitas fasilitas pelayanan akan kosong;
- Faktor utilisasi sistem;
- Probabilitas sejumlah pelanggan berada pada sistem.
Disiplin Antrean
Proses pengambilan keputusan yang digunakan untuk memilih siapa yang akan dilayani terlebih dahulu ditunjukkan oleh disiplin antrean.
Beberapa jenis disiplin pelayanan digunakan, menurut Heizer dan Render (2005). Pertama yaitu FCFS (First Come First Served) atau FIFO (First In First Out), yang berarti lebih dulu datang (sampai), lebih dahulu dilayani (keluar), seperti antrian di loket pembelian tiket bioskop.
Yang kedua adalah LCFS (Last Come First Served) atau LIFO (Last In First Out), yang berarti yang tiba terakhir lebih dulu keluar. Sistem antrian dalam elavator untuk lantai yang sama adalah contohnya. Yang terakhir yaitu SIRO berarti panggilan didasarkan pada peluang secara acak daripada siapa yang pertama tiba.
Struktur Antrean
Menurut Heizer dan Render (2005), ada empat model struktur antrean umum yang ditemukan dalam seluruh sistem antrean:
- Satu Jalur: Istilah Jalur Satu Fasa menunjukkan bahwa hanya ada satu jalur untuk memasuki sistem pelayanan atau satu fasiitas pelayanan.
- Satu Jalur Multi Fasa: Istilah Multi Fasa menunjukkan bahwa ada dua atau lebih pelayanan yang dilaksanakan secara berurutan. Sebagai contoh, ada lini produksi massa, pencucian mobil, dan tukang cat mobil.
- Sistem Multi Channel Single Phase: Sistem ini terjadi ketika antrean tunggal mengaliri dua atau lebih fasilitas pelayanan. Model ini dapat berupa antrian di bank dengan beberapa teller, membeli tiket atau karcis di beberapa loket, membayar di beberapa kasir, dan sebagainya.
- Sistem Multi Channel Multi Phase Multi Channel menunjukkan bahwa setiap sistem memiliki beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahap, sehingga lebih dari satu pelanggan dapat dilayani secara bersamaan. Sebagai contoh, perhatikan layanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit, mulai dari pendaftaran, diagnosa, pengobatan, dan pembayaran, serta registrasi ulang mahasiswa baru di universitas, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, struktur antrean tunggal multichannel satu tahap digunakan yang mengaliri dua atau lebih fasilitas pelayanan.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian terapan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara praktis. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan kelompok kami.
Data diambil secara langsung dari sistem antrean yang ada di Alfamidi. Penelitian dilakukan selama sepuluh hari, mulai dari jam 16.00 hingga 20.00 WIB. Ini dipilih karena pada jam ini Alfamidi mulai ramai oleh pelanggan atau pembeli yang baru pulang dari kampus atau kerja dan ingin membeli kebutuhan mereka.
Tingkat Kedatangan
Menurut pengamatan kami, ada tingkat kedatangan pelanggan yang paling tinggi antara jam 16.00 dan 20.00 WIB, dengan 100 orang datang, dan tingkat kedatangan yang paling rendah antara jam 21.00 dan 07.00 WIB, dengan 50 orang datang.
Analisis Model Antrean
Alfamidi mengikuti prinsip antrean yaitu First Come First Server (FCFS), karena konsumen yang datang pertama maka akan dilayani terlebih dahulu.
Model antrean yang digunakan di Alfamidi adalah model antrian multi line (M/M/S) dan model Multi Channel – Single Phase, artinya konsumen dilayani oleh lebih dari satu jalur pelayanan dan hanya satu tahap pelayanan yang wajib untuk dilewati oleh konsumen atau pelanggan, yaitu membayar di kasir, Alfamid memiliki 3 loket pelayanan atau cash register di mana konsumen harus antre untuk menerima pelayanan.
Jumlah jalur kasir yang ideal untuk dibuka dari pukul 24 jam WIB adalah sebagai berikut:
- Berdasarkan observasi, ada 1 jalur kasir di Alfamidi dari pukul 07.00 hingga 21.00. Pada waktu tersebut mengalami keramaian yang sangat optimal, apalagi di waktu sore hari pukul 16.00-20.00 di waktu itu Alfamidi sangat ramai sekali.
- Berdasarkan observasi, ada 2 jalur kasir di Alfamidi dari pukul 21.00 hingga 07.00. Pada waktu tersebut tidak mengalami keramaian dalam pembelian di Alfamidi.
Solusi yang Tepat untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pelayanan
Menurut hasil analisis antrean, solusi berikut adalah yang paling efisien dan efektif untuk mencapai optimalisasi layanan.
- Dua jalur kasir dibuka dari pukul 07.00-21.00. karena dalam jam tersebut Alfamidi mengalami keramaian yang sangat optimal.
- Satu jalur kasir dibuka dari pukul 21.00-07.00. karena pada waktu tersebut tidak mengalami keramaian yang begitu banyak tidak seperti pada jam 07.00-21.00.
Oleh karena itu, Alfamidi harus membuat keputusan yang tepat tentang solusinya. Mereka dapat mempertahankan tiga jalur kasir saat ini, yang mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan di kasir karena antrean yang panjang, atau mereka dapat menggunakan solusi yang optimal, yaitu mengurangi jumlah jalur kasir sehingga karyawan yang bekerja di bagian kasir dapat dialihtugaskan ke bagian lain.
Kesimpulan
Teori antrean adalah teori yang menyangkut studi matematis berasal antrean-antrean atau baris-baris penungguan. Proses pengambilan keputusan yang digunakan untuk memilih siapa yang akan dilayani terlebih dahulu ditunjukkan oleh disiplin antrean.
Menurut Heizer dan Render (2005), ada empat model struktur antrean umum yang ditemukan dalam seluruh sistem antrean: Satu Jalur, Satu Jalur Multi Fasa, Sistem Multi Channel Single Phase, Sistem Multi Channel Multi Phase Multi Channel. Penelitian terapan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara praktis.
Penulis:
1. Irsyad Razan Halim
2. Arini Larasati Moqhtar Putri
3. Bintang Defri Cahyani
Mahasiswa Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta
Editor: Ika Ayuni Lestari
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Daftar Pustaka
Artiguna, dkk. 2014. Analisis Sistem Antrian Pada Layanan Pengurusan Paspor Di Kantor Imigrasi Kelas I Semarang
Chase, Richard B., Nicholas J. Aquilano, F. Robert Jacobs, 2001, Operations Management for Competitive Advantage, 9th Edition, Mc Graw-Hill Companies, Inc., New York
Gross dan Harris. 1994, The Queueing Systems, McGraw-Hill, Inc.NewYork
Heizer, Jay and Render, Barry. (2004). Operations Management, 7th Edition, Pearson Education. Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
Heizer Jay, Render Barry. 2005. Operations Management. Jakarta: Salemba Empat.
Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks
Latifah, Jauhar, dkk. 2014. Analisis Sistem Antrian Dalam Upaya Optimalisasi Pelayanan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Unit Pasar Kota Rangkasbitung
Mulyono, Sri. 2002. Riset Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Pangestu Subagyo, Marwan Asri, & T. Hani Handoko. (2000). Dasar – dasar Operations Research. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Prayogo, dkk (2017). Analisis Sistem Antrian Dan Optimalisai Pelayanan Teller Pada PT. Bank SulutGo
Ambariki. 2008. Analisis tingkat kepuasan nasabah atas pelayanan teller pada Bank Permata Area Jakarta Universitas Gunadarma. Jakarta
Schroeder, Roger C.. 1989. Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam Fungsi Operasi (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Siagian, P. 1987. Penelitian Operasional : Teori dan Praktek. Jakarta : Universitas Indonesia Press
Anisah, Siti, dkk. 2015. Analisis Antrian Dalam Optimalisasi Sistem Pelayanan Kereta Api Di Stasiun Purwosari Dan Solo Balapan
Sugito dan Fauzia, Marissa. (2009). Analisis Sistem Antrian Kereta Api Di Statsiun Besar Cirebon Dan Stasiun Cirebon Prujakan. [Online]. Tersedia: http://eprints.undip.ac.id/8532/1/6_artikel_gito.pdf [14 Juli 2014].
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta
Supranto, Johannes. 1987. Riset Operasi : Untuk Pengambilan Keputusan. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Sya’diyah dan Suryowati (2017). Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Teller Di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Kota Tegal
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa, Edisi pertama, Yogyakarta; Penerbit. Bayumedia Publishing